Cegah Inflasi Melonjak, Pemprov Bahas Langkah Strategis Dalam Rapat TPID

Yuas Elko bersama perwakilan BPS, Perwakilan BI Kalteng serta OPD yang tergabung dalam TPID Provinsi Kalimantan Tengah. (Foto/Ceta D. Cahyono)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam upaya mencegah lonjakan angka inflasi Kalimantan Tengah, Pemerintah Provinsi Kalteng menggelar rapat evaluasi TPID guna mengambil Langkah-langkah strategis.

Rapat evaluasi ini dipimpin Staf Ahli bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko bersama TPID Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan evaluasi TPID yang mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah di Aula Bajakah, (6/2/2024).

Rapat TPID ini sebagai lanjutan koordinasi bersama mendagri kemarin bahwa Kalteng peringkat ke-8 nasional di angka 3,40%, dikhawatirkan nanti minggu ke depan akan semakin naik angkanya, hal itu jangan sampai terjadi, ungkap Yuas saat membuka rapat.

Perwakilan BPS Kalteng Muhlis Ardiansyah, memaparkan andil komoditas di Kalteng yang turut mempengaruhi inflasi.

“Inflasi tahun ke tahun Januari 2024 terhadap Januari 2023 di angka 3,40% andil Komoditas utama yaitu daging ayam ras 0,57%, beras 0,53%, sigaret Kretek tangan 0,21%, ikan gabus 0,17%, ikan nila 0,14%,” Paparnya.

Sedangkan, Inflasi bulan ke bulan Januari 2024 terhadap Desember 2023 sebesar 0,20% dengan andil inflasi daging ayam ras 0,20%, tomat 0,10 ikan gabus 0,06%, bawang merah 0,05%, ikan patin 0,03%.

Berdasarkan data tersebut, daging ayam ras dan beras merupakan andil yang besar di Kalimantan Tengah. Untuk itu peserta rapat berikan beberapa rekomendasi untuk langkah strategis ke depan.

Dikatakan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng Ardian Pangestu, dalam jangka waktu sebulan ke depan perlu diperhatikan potensi kenaikan harga barang, mengingat akan masuk pada HBKN Bulan suci Ramadan.

“Bahwa komoditas bawang merah, bawang putih dan gula perlu diperhatian, diperkirakan akan terjadi tekanan inflasi pada bulan Februari 2024 akan meningkat,” Ujarnya.

Sementara, Kepala Kantor Wilayah Bulog Kalteng, Budi Cahyanto, untuk membantu keterjangkauan harga ayam ras, dapat dilakukan upaya penjualan daging beku bekerja sama dengan pemerintah kab/kota yang terdampak inflasi daging ayam.

“Penjualan tersebut sebagai komersil, yang harganya lebih terjangkau dari pasaran serta kondisi yang higienis,” kata Budi.

Terakhir, dijelaskan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Riza Rahmadi, bantuan Pangan harus dipercepat kepada penerima manfaat Bantuan Pangan sampai dengan 31 Januari 2024.

Penyaluran bantuan pangan tersebut untuk 113,880 penerima yang saat ini sudah di angka 61,69% se-Kalteng, kita berharap tanggal 7 Februari bulan ini sudah mencapai 100% sehingga inflasi komoditas beras bisa menurun,” jelas Riza.

Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah juga terus menggelar Pasar Murah atau Pasar Penyeimbang. Beberapa tempat sudah dilakukan oleh Gubernur mulai dari kota Sampit, berlanjut ke Kabupaten Katingan, beranjak ke Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, serta Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.

“Saya kira ini akan membantu penurunan di kab/kota terdampak terutama komoditi yang rawan inflasi,” tutupnya.

EDITOR:Hendra. C


SUMBER: