Tentukan Arah Kebijakan Pembangunan Berbasis IPTEK dan Inovasi
BPBPK Kalteng Segera Koordinasi Kebutuhan Penanganan Banjir di Kabupaten Terdampak

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Toyib akan berkoordinasi dengan stakeholder kabupaten kota yang terdampak banjir untuk membantu kebutuhan penanganan korban banjir. Selasa, (23/1/2024).
Sebagaimana diketahui adanya persiapan tahapan penanganan bencana baik dari upaya langsung di lapangan pada saat terjadi bencana, kemudian evakuasi, kemudian prioritas penyelamatan lansia, pembukaan dapur umum dan posko.
“Kalau untuk antisipasi dari pemprov kita sepenuhnya backup, kita mengapresiasi tindakan dari pemerintah kabupaten melalui BPBD dan sinergitas yang dilakukan mereka suah berbuat dengan sangat bagus dan berpengalaman.” Kata Toyib saat di Aula Jayang Tingang.
Jelasnya, untuk bantuan Sarana prasarana, arahan gubernur kepada BPBPK agar segera membuka dapur umum dan pos layanan kesehatan untuk menambah kapasitas backup yang sudah ada di kabupaten saat ini.
“Nanti saya melakukan zoom terkait kabupaten/kota yang terdampak, kita akan update kembali apa yang sudah dilakukan kabupaten terkait dengan posko, dapur umum dan layanan kesehatan. Nanti kita akan masuk ke daerah yang belum tercover.” Sambungnya.
Berdasarkan hasil rapat koordinasi penanganan banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem, pemerintah provinsi akan menyediakan 3000 paket logistik, logistik tersebut akan menyesuaikan apakah langsung diberikan kepada masyarakat atau menjadi backup dapur umum yang ada di lokasi.
Selain itu Gubernur juga meminta kepada satgas banjir segera turun untuk membuka dapur umum dan juga membuka posko layanan kesehatan. Kemudian sebagai sinergitas program kegiatan provinsi, melalui disdagperin untuk antisipasi dampak inflasi maka akan dilakukan juga pasar penyeimbang di DAS Barito.
“Jumlahnya 100.000 paket dan menyesuaikan kebutuhan lapangan, dengan isi beras, minyak 1 liter, gula 1kg, sarden, mie instan. Jadi harga paket itu 150 ribu kemudian disubsidi oleh pemerintah provinsi 130 ribu sehingga masyarakat hanya membayar 20 ribu untuk satu paket.” Bebernya.