Dua Komoditas di Kalteng Inflasi, Pemprov Komitmen Pasar Penyeimbang Dilakukan Berkelanjutan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah hadir dalam rapat koordinasi pengendalian Inflasi 2024 secara virtual di Aula Bajakah. (foto/ Ceta D. Cahyono)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah hadir dalam rapat koordinasi pengendalian Inflasi 2024 secara virtual di Aula Bajakah. Senin, (15/1/2024). Rapat ini dipimpin oleh Irjen Kemendagri Tomsi Thohir yang memberikan atensi pada perbandingan inflasi tahun 2023 agar menjadi petunjuk mengendalikan inflasi di tahun 2024.

“Inflasi tahun lalu sudah kita lalui, hal-hal yang menjadi pelajaran pada tahun lalu harus kita perbaiki di tahun 2024 ini.” Pintanya.

Irjen Tomsi Thohir memberikan arahan untuk mengawasi distribusi bahan pangan agar terjaga. Ia mengatakan jika sebuah inflasi terus naik walaupun ketersediaan stok mencukupi, berarti ada yang bermasalah pada distribusinya.

“Kalau stok cukup tapi harga masih naik, berarti harus dipantau pendistribusiannya,” Tegas Irjen.

Tomsi juga menambahkan terkait bantuan bibit cabai sebagai langkah penanganan inflasi agar lebih disalurkan ke daerah yang memang berkekurangan cabai, Tomsi meminta kepada kementan agar memastikan bibit cabai tersalurkan ke daerah-daerah yang berkekurangan sehingga memang memberikan kendali atas inflasi harga cabai.

Disampaikan oleh Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, Tingkat inflasi nasional bulan Desember 2023 sebesar 2,61% year on year turun dari inflasi bulan November 2,86%.Dan inflasi bergejolak juga turun dari 7,59% menjadi 6,73%.

“Adapun komoditas dengan andil inflasi terbesar menurut catatan Bapanas adalah beras sebesar 0,53%. Kemudian disusul cabai merah 0,24% dan cabai rawit 0,10%. Beras dengan andil terbesar namun dengan adanya program bantuan beras efektif menekan laju kenaikan harga.”

Dalam grafik, bulan Agustus 1,43% September 5,61%, tidak ada bantuan. Namun pada tahap 2 dari Oktober sampai Desember 2023 sudah menurunkan hingga 0,48%.

“Sehingga bantuan pangan ini baik beras, telur dan daging ayam dilanjutkan oleh pemerintah Januari sampai Maret dan April-Juni 2024.” Jelas Arief.

Sementara itu, Asisten setda bidang Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni mengatakan komoditas beras masih menjadi andil kenaikan harga saat ini disusul bawang putih.

“Di Kalimantan Tengah sendiri relatif stabil tetapi ada catatan dari teman-teman TPID bawang putih dan ayam ras yang mengalami kenaikan. Sedangkan cabai dan bawang merah relatif turun.” Ungkap Sri.

Walaupun adanya kenaikan, namun komoditas lain masih terkendali harganya yakni relatif stabil. Maka dari itu Sri membenarkan program penanganan inflasi dari pemprov selanjutnya akan dilakukan secara berkelanjutan di daerah yang membutuhkan.

“Program yang sudah kita laksanakan pastinya berkelanjutan. Sangat berharap di Kalteng tidak terjadi lonjakan harga, baik di saat hari besar maupun hari tertentu sehingga daya beli masyarakat terjaga.” Harap Sri.

“Yang pasti kalau dari OPD teknis melaksanakan program terus menerus terutama Dinas Ketahanan Pangan dan dinas perdagangan, mereka selalu melaksanakan kegiatan di daerah-daerah yang mungkin dianggap perlu intervensi seperti pasar murah dan pasar penyeimbang, serta gerakan penanaman oleh OPD terkait.” Pungkasnya.

EDITOR:Hendra. C


SUMBER: