Pariwisata Kalteng Sejalan Dengan Prioritas Program Pembangunan Kepariwisataan Nasional

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI CO.ID – Tidak dapat dipungkiri bahwa Kalteng juga memiliki segudang kekayaan alam yang melimpah bila diolah denga baik mampu mendatangkan devisa dan PAD, terutama di sektor kepariwisataan,baik wisata bahari,pantai, kelautan,perikanan, dan wisata hutan alam ( Eko wisata). Untuk mengolah potensi daerah di sektor pariwisata sekaligus media informasi dan Promosi, semuanya ini bisa dibuat kedalam suatu sistem pariwisata nasional yang terintegrasi secara lengkap dan akurat.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng Ramlah A.S Pelu membuka Focus Group Discussion (FGD) Sistem Informasi Indikator Kepariwisataan Nasional (Sisparnas), bertempat di Aquarius Boutique Hotel Palangka Raya, Selasa (22/11/2022). FGD ini dilaksanakan secara hybrid yaitu daring dan luring.
Dalam acara tersebut sebagai narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng Akhmad Tantowi, Koordinator Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Provinsi Kalteng Riyanie Lesmana, dan Surveyor Kabupaten Barito Timur Iwan Siswadi, Kepala Disbudpar kabupaten/kota se-Kalteng serta Surveyor kabupaten/kota se-Kalteng.
Ramlah mengatakan FGD ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Bimbingan Teknis Sisparnas yang dilaksanakan pada 15 September 2022 lalu.
“Sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah yaitu mewujudkan Kalimantan Tengah Maju, Mandiri, dan Adil untuk kesejahteraan segenap masyarakat menuju Kalteng BERKAH (Bermartabat, Elok, Religius, Kuat, Amanah, dah Harmonis), selain beberapa sektor pembangunan yang menjadi prioritas di Provinsi Kalimantan Tengah, sektor pariwisata juga menjadi perhatian yang serius. Hal ini sejalan dengan sektor prioritas pembangunan nasional, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo yang menempatkan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas kedua pembangunan nasional di bawah pangan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ramlah menambahkan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus terintegrasi dan terkolaborasi dengan Pemerintah daerah. Sisparnas merupakan platform data yang dibuat oleh Kementerian Pariwisata RI, yang menyampaikan keberadaan objek wisata, atraksi dan ketersediaan infrastruktur pendukung dari seluruh regional di Indonesia.
“Sisparnas menggunakan inovasi teknologi big data dan pendekatan adaptif untuk memetakan, baik dari segi potensi maupun penguatan sektor pariwisata, menghasilkan informasi indikator kepariwisataan guna data dukung pengambilan kebijakan sebagai fasilitas pelayanan yang disediakan untuk pelaku pariwisata dan Pemerintah daerah,” ungkapnya.
Dengan memiliki Sisparnas yang akurat dan up to date, sambung Ramlah, diharapkan dapat memudahkan para pemangku kepentingan untuk menentukan arah pengembangan kepariwisataan di Kalteng.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Rosita Murniasi menyampaikan dalam laporannya, FGD ini bertujuan untuk melengkapi basis data kepariwisataan daerah untuk dikelola secara digital dan terintegrasi dari tingkat kabupaten/kota, provinsi hingga nasional.
“Dengan lengkapnya data kepariwisataan daerah yang terintegrasi dari daerah sampai pusat, diharapkan Indonesia siap memasuki transformasi industri digital pariwisata,” pungkasnya.