Tentukan Arah Kebijakan Pembangunan Berbasis IPTEK dan Inovasi
Sambut Baik Palangka Raya Tuan Rumah Piala Dunia Balap Sepeda 2022

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Sebagaimana diketahui Provinsi Kalteng dipercaya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Mountain Bike Cty UCI MTB Eliminator World Cup 2022, dijadwalkan digelar 28 Agustus 2022 mendatang.
Kota Palangka Raya itu sendiri dipercaya langsung sebagai penyelenggara even internasional tersebut, yang
bakal diikuti kurang lebih 33 negara untuk berpartisipasi dalam ajang bergengsi bagi pecinta balap sepeda gunung ini.
“Tentu kita menyambut baik dan mengapresiasi terpilihnya Kota Palangka Raya sebagai tuan rumah penyelenggaraan piala dunia sepeda balap 2022,” kata anggota Komisi C DPRD Palangka Raya, Sigit Widodo, Minggu (29/5/2022).
Menurutnya, akan banyak dampak positif dari gelaran tersebut. Mulai dari meningkatnya kualitas pembinaan olah raga, infrastruktur pendukung, pendapatan daerah hingga semakin dikenalnya Provinsi Kalteng khususnya Kota Palangka Raya di kancah internasional. Terkhusus seni budaya dan pariwisata akan dikenal luas.
Tidak bisa dipungkiri lanjut legislator muda PDI Perjuangan ini, event balap sepeda gunung tingkat internasional ini memiliki daya tariknya tersendiri. Terlebih sport tourism yang merupakan perpaduan antara kompetisi olahraga dan pariwisata merupakan salah satu garis besar tema yang diangkat dalam even itu.
Wilayah Kota Palangka Raya itu sendiri memiliki daya tarik dan pesona alam yang tak kalah indah jika dibandingkan dengan wilayah lain. Dengan bentang alam yang beragam dan tiga rupa wilayah yaitu wajah perkotaan, pedesaan dan hutan.
Karenanya, dengan keunggulan alam dan wisata serta keragaman yang dimiliki Kota Palangka Raya, tentu akan berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan apabila dikelola dengan baik. Contohnya wisata air hitam di Kereng Bangkirai, wisata susur sungai Kahayan, kawasan wisata Bukit Tangkiling dan sebagainya.
“Tinggal nantinya bagaimana kita memadukan konsep sport tourism dari gelaran event olahraga ini untuk menjual potensi wisata di Palangka Raya. Tentu sisi akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat dan menambah pendapatan asli daerah (PAD),” pungkasnya.