Oleh : Noor Ramadanti
Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Palangka Raya
Kesehatan mental menjadi salah satu pilar untuk menopang aktivitas sehari-hari baik sebagai pekerja maupun sebagai pelajar. Kita sebagai manusia, hidup bukan hanya membutuhkan kesehatan fisik saja seperti makan dan minum, akan tetapi kesehatan mental juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup seseorang.
Kesadaran akan kesehatan mental di Indonesia saat ini masih dinilai rendah. Menurut World Health Organization (WHO), angka kematian akibat bunuh diri mencapai 800.000 hingga 1 juta jiwa setiap tahunnya. 80% hingga 90% dari angka kematian tersebut disebabkan oleh depresi. Dari data tersebut, dipastikan bahwa kesehatan mental adalah salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, karena tubuh kita terdiri dari fisik dan mental yang kalau salah satunya sakit, pasti akan berefek pada yang lainnya, seperti apa kata pepatah “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Kesehatan mental juga menyangkut social well-being (kesejahteraan) kita yang dimana hal itu menjadi pengaruh dalam bagaimana kita berfikir, bagaimana kita merasakan sesuatu, dan juga bagaimana kita bertindak.
Gangguan kesehatan mental sering kali terjadi pada remaja. Bisa jadi karena keluarga yang menjadi faktor memengaruhi kesehatan mental seseorang. Hubungan keluarga yang tidak harmonis, kurangnya kasih sayang dari orang tua, dan masih banyak lagi sehingga anak menjadi sering berkurung diri dikamar, dan menjadi seorang yang introvert. Hal ini justru selalu dianggap remeh bahkan tidak jarang dibilang lebay. Padahal hal seperti inilah yang seharusnya disadari oleh para orang tua.
Faktor lain yang sering dikaitkan dengan resiko munculnya depresi adalah media sosial. Munculnya kondisi seperti ini biasanya dikarenakan si pengguna media sosial ini membandingkan dirinya dengan keberhasilan yang dicapai oleh orang lain, merasa tidak ingin tersaingi. Namun, media sosial tidak selamanya dipandang buruk untuk kesehatan mental. Media sosial dapat dijadikan sebagai tempat inspirasi, sebagai sarana untuk menyebarkan bantuan, dan masih banyak dampak positif lainnya yang dapat kita jadikan pacuan untuk bermedia sosial.
Maka dari itu, mulai dari sekarang penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mental, dengan cara menghargai diri sendiri, menerima keterbatasan diri sendiri dan keterbatasan orang lain, memahami bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, dan sebagai orang tua juga harus menjaga kesehatan mental anaknya, menjadi tempat cerita bagi anak agar ia tidak merasa sendirian.