Kalteng TerkiniKalteng Terkini
  • Home
  • Tentang
    • Tentang Kami
    • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
    • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
    • Pedoman Media Siber
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
    • Buntok
    • Gunung Mas
    • Kasongan
    • Kuala Kapuas
    • Kuala Pembuang
    • Lamandau
    • Muara Teweh
    • Nanga Bulik
    • Palangkaraya
    • Pangkalan Bun
    • Pulang Pisau
    • Puruk Cahu
    • Sampit
    • Sukamara
    • Tamiang Layang
  • Opini
  • Eksekutif
    • Pemerintah Provinsi Kalteng
    • Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
    • Pemerintah Kota Palangkaraya
    • Pemerintah Kabupaten Murung Raya
    • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
    • Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
  • Legislatif
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kabupaten Barito utara
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Kabupaten Murung Raya
    • DPRD kabupaten Pulang Pisau
    • DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
Font ResizerAa
Kalteng TerkiniKalteng Terkini
Font ResizerAa
  • Home
  • Tentang
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
  • Opini
  • Eksekutif
  • Legislatif
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
  • Home
  • Tentang
    • Tentang Kami
    • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
    • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
    • Pedoman Media Siber
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Advetorial
  • Daerah
    • Buntok
    • Gunung Mas
    • Kasongan
    • Kuala Kapuas
    • Kuala Pembuang
    • Lamandau
    • Muara Teweh
    • Nanga Bulik
    • Palangkaraya
    • Pangkalan Bun
    • Pulang Pisau
    • Puruk Cahu
    • Sampit
    • Sukamara
    • Tamiang Layang
  • Opini
  • Eksekutif
    • Pemerintah Provinsi Kalteng
    • Pemerintah Kabupaten Gunung Mas
    • Pemerintah Kota Palangkaraya
    • Pemerintah Kabupaten Murung Raya
    • Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur
    • Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau
  • Legislatif
    • DPRD Gunung Mas
    • DPRD Kabupaten Barito utara
    • DPRD Kota Palangka Raya
    • DPRD Kabupaten Murung Raya
    • DPRD kabupaten Pulang Pisau
    • DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Renungan
Follow US
RENUNGAN

“Refleksi Hari Pentakosta”

admin01
Published: May 24, 2024
Share
10 Min Read
Pdt. Daniel Susanto, S.Th

Pendahuluan :

Shalom untuk kita semua yang dikasihi Tuhan. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tema “Keluarga yang Memberi” dan bagaimana tema ini dikaitkan dengan Hari Pentakosta. Pentakosta adalah hari ketika Roh Kudus dicurahkan kepada para murid Yesus, dan ini menandai lahirnya gereja Kristen. Kita akan melihat bagaimana nilai memberi dalam keluarga dapat merefleksikan kasih dan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita.

Sebelum lebih jauh, mari kita terlebih dulu Hari Pentakosta dalam Konteks Perjanjian Lama (PL):

  1. Hari Pentakosta dalam PL/ Yudaisme adalah Hari Raya Panen.
  2. Pada Perayaan Panen ini, orang-orang Israel-Yudaisme selalu membacakan Kitab Rut.

Lalu, yang menjadi pertanyaan apa dan bagaimanakah hubungan kitab Rut dengan Pentakosta dalam Kekristenan.

Kitab Rut bercerita tentang kesetiaan Rut yang adalah seorang bukan dari Bangsa Israel terhadap mertuanya yang merupakan orang Israel. Oleh karena kesetiaan Rut dalam merawat dan mengikut Naomi, mertuanya sehingga penebusan dan bahkan menjadi bagian sejarah keselamatan yang mana dari keturunannya lahirnya Obed, Isai dan Daud dan selanjutnya Yesus Kristus yang adalah Inkarnasi Allah menjadi manusia, Juruselamat kita.

Pernyataan fenomenal dari Rut adalah Bangsamu lah, bangsaku. Dan Allahmu lah, Allahku. Suatu bentuk pernyataan iman dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga Naomi dan juga Rut.

Seperti diketahui Kelahiran Yesus dan Karya Kristus di Salib mengungkapkan inti dari kasih Allah yang begitu besar kepada kita. Allah, dalam kasih-Nya yang tak terbatas, mengirimkan Anak-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, ke dunia ini. Tujuan dari pengiriman ini adalah agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, tetapi memiliki hidup yang kekal. Ini adalah janji yang luar biasa dan penuh kasih dari Tuhan kita. (Injil Yohanes 3:16)

Saat kita merayakan Hari Pencurahan Roh Kudus, kita diingatkan kembali akan kasih Allah yang besar ini. Hari Pencurahan Roh Kudus, atau Pentakosta, adalah saat di mana Roh Kudus dicurahkan ke atas para murid Yesus, memberikan mereka kekuatan, keberanian, dan hikmat untuk memberitakan Injil kepada seluruh dunia.

Hubungan antara Kedatangan Tuhan sebagai Bayi atau seperti diungkapkan dalam Yohanes 3:16 dan Hari Pencurahan Roh Kudus sangat kuat. Kasih Allah yang dinyatakan melalui diberikanNya Yesus Kristus kepada dunia mencapai puncaknya dalam peristiwa Pentakosta. Ketika Yesus naik ke surga, Dia tidak meninggalkan kita sendirian. Sebaliknya, Dia mengirimkan Roh Kudus untuk tinggal di dalam kita, memimpin, menghibur, dan menguatkan kita.

Roh Kudus adalah bukti nyata bahwa kasih Allah terus bekerja dalam hidup kita. Dia adalah Pribadi yang memastikan bahwa kita yang percaya kepada Yesus tidak akan pernah berjalan sendirian. Dia memberi kita kekuatan untuk hidup sesuai dengan panggilan kita sebagai anak-anak Allah dan untuk memberitakan kabar baik kepada dunia.

Maka dari itu, pada hari ini, mari kita sambut kembali Roh Kudus dalam hidup kita. Biarkan Dia bekerja dalam hati kita, memperbarui iman kita, dan memberi kita keberanian untuk berbagi kasih Allah kepada orang lain. Mari kita hidup dalam kasih yang besar itu, dan menjadi saksi bagi dunia tentang kasih yang telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita.

Selanjutnya, jika diperhatikan lebih dalam tentang peristiwa Pentakosta yang terjadi pada rujukan Yudaisme akan Kitab Rut dalam PL dan dalam Kisah Para Rasul dalam PB, tentunya kita dapat menemukan beberapa hal yang dapat menjadi perenungan bersama

  1. Keluarga – Bangsa yang Dipulihkan.

Seperti yang telah bahas sebelumnya, bahwa dengan peenyataan Iman dari Rut yang tegas berkata bahwa Allah Israel menjadi Allahnya, Rut tentunya hidup dalam bimbingan Naomi yang paham akan aturan-aturan sebagai orang Israel pada masa itu.  Singkat cerita,  Naomi dan Rut dipulihkan. Ada hal tersirat dalam peristiwa Pentakosta, Keluarga yang dipulihkan.

Dalam PB khususnya di Kisah Para Rasul, dapat dilihat bahwa pada peristiwa Pencurahan Roh Kudus, banyak orang-orang dari berbagai bangsa dan Bahasa datang ke Yerusalem menjadi saksi akan hal menakjubkan tersebut.  Yang mana Para Rasul yang adalah orang dari Galilea dapat berbicara dalam Bahasa bangsa-bangsa itu, Frigia, Pamfilia, Mesir, Libia, Kirene, Roma, Kreta dan Arab.

Tentunya kita akan teringat bahwa sejarah munculnya bangsa-bangsa berawal dari Peristiwa Pembangunan Menara Babel dimana Allah murka dan mengacau-balaukan Bahasa mereka. Dalam Pencurahan Roh Kudus dihari Pentakosta, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Allah ingin memulihkan bangsa-bangsa untuk dapat menjadi umatNya kembali, asalkan mereka percaya kepada Kristus yang telah mati, bangkit, naik ke surge dan akan datang kembali sebagai hakim yang adil.

Keluarga yang Dipenuhi Roh Kudus adalah Keluarga yang Memberi

Dalam Alkitab Perjanjian Lama: Teladan dari Keluarga Ibrani Ulangan 6:6-7 dikatakan

“Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.”

Kata memberi jangan dipersempit hanya memberi dalam bentuk materi, uang atau harta kekayaan.  Tetapi memberi bisa dalam bentuk memberi waktu, tenaga, pengajaran dll.

Dalam ayat ini, kita melihat betapa pentingnya keluarga dalam mengajarkan perintah Tuhan. Memberi dalam konteks ini bukan hanya materi, tetapi juga ajaran dan teladan hidup. Keluarga adalah tempat pertama dimana nilai-nilai iman ditanamkan dan dikembangkan.

Perjanjian Baru: Teladan dari Jemaat Awal, Kisah Para Rasul 2:44-45

“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.”

Pada hari Pentakosta, kita melihat jemaat awal yang dipenuhi oleh Roh Kudus mulai hidup dalam kebersamaan dan memberi kepada yang membutuhkan. Ini adalah contoh konkret dari keluarga rohani yang memberi.

  1. Keluarga yang dipulihkan menunjukkan buah Roh Kudus. Kisah Para Rasul 2:1-4

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.”

Pencurahan Roh Kudus pada hari Pentakosta membawa transformasi yang besar dalam hidup para murid. Mereka diberi kuasa dan keberanian untuk bersaksi tentang Kristus. Demikian juga, keluarga yang dipenuhi Roh Kudus akan diberi kuasa dan keberanian untuk memberi dengan kasih.

Buah Roh dalam Keluarga. Galatia 5:22-23

“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Buah Roh Kudus yang dinyatakan dalam kasih, kemurahan, dan kebaikan adalah ciri dari keluarga yang memberi. Ketika keluarga dipenuhi Roh Kudus, mereka akan menghasilkan buah-buah ini, yang membuat mereka mampu memberi dengan tulus dan penuh kasih.

 III. Praktik Keluarga telah dipulihkan

Memberi dengan Kasih, 1 Korintus 13:3

“Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”

Memberi yang didasari oleh kasih adalah memberi yang berkenan di hadapan Tuhan. Keluarga Kristen harus belajar memberi dengan hati yang penuh kasih, bukan karena paksaan atau kebiasaan semata.

Memberi dengan Sukacita, Tulus/Ikhlas tanpa Paksaan, 2 Korintus 9:7

“Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.”

Memberi dengan sukacita adalah cerminan dari hati yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Ketika kita memberi dengan sukacita, kita mencerminkan kasih Allah yang melimpah dalam hidup kita.

Penutup

Sebagai keluarga Kristen, marilah kita belajar memberi dengan kasih dan sukacita, sebagaimana Roh Kudus telah dicurahkan pada hari Pentakosta untuk mengubah dan memperlengkapi kita. Memberi waktu dalam mendidik anak-cucu tentang Hidup dan menghidupi Firman Tuhan, agar memiliki Karakter yang sesuai dengan buah Roh Kudus.

Dengan demikian, kita bisa menjadi saksi kasih Kristus di dunia ini melalui tindakan nyata yang kita lakukan dalam keluarga kita dan di komunitas sekitar kita.

Marilah kita berdoa agar Roh Kudus terus membimbing dan memperlengkapi kita untuk menjadi keluarga yang memberi, mencerminkan kasih dan kuasa Tuhan yang bekerja dalam hidup kita. Amin.

Share This Article
Facebook Copy Link Print

Recent Posts

  • Upacara HUT ke-80 RI Momen Bersejarah Wujud Penghormatan Pada Pejuang, Gotong Royong dan Patriotisme August 17, 2025
  • BPJS Ketenagakerjaan Bersama Pemkab Lamandau Gelar Monev Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Sektor Jasa Konstruksi August 16, 2025
  • Gubernur bersama Wagub Tinjau Langsung Gebyar Kuliner Jakarta Pacinan di GPU Tambun Bungai August 16, 2025

Berita yang mungkin anda minati

RENUNGAN

Tim EE Palangka Raya Bentuk Iman Anak Menjadi Pribadi Kristus

June 28, 2025
RENUNGAN

Pentakosta dan Spirit Kemanusiaan yang Berkeadilan Sosial : Sebuah Perenungan di Hari Pentakosta 2025

June 8, 2025
PalangkarayaRENUNGAN

Pelantikan Pengurus PGLII Kota Palangka Raya: Pemko Siap Bermitra dengan PGLII Kota

June 3, 2025
RENUNGAN

Melihat Bencana dan Murka Tuhan Dengan Benar

January 23, 2025

Footer

  • KODE ETIK PERUSAHAAN PERS
  • SOP PERLINDUNGAN WARTAWAN
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?