SLK Kolaborasi Bersama UPR Tingkatkan Kualitas Pendidikan Research dan Community Development

admin01
5 Min Read
Foto bersama PT. SKS Listrik Kalimantan (PT. SLK) dengan Universitas Palangka Raya (UPR) disela-sela penanda tanganan MoU di Rektorat UPR. (foto/Ceta D. Cahyo)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Salah satu bagian upaya dalam sebuah perkembangan sumber daya manusia (SDM) adalah berinovasi dan berkolaborasi. Terlebih lagi inovasi dan kolaborasi tersebut dalam rangka mempersiapkan generasi emas yang berkualitas di masa mendatang.

Demikian halnya yang dilakukan PT. SKS Listrik Kalimantan (PT. SLK) berkolaborasi bersama Universitas Palangka Raya (UPR) melalui Perjanjian Kerjasama penandatanganan MoU yang dilaksanakan di Rektorat UPR, Selasa, (18/4/2023).

Penandatanganan MoU ini merupakan inisiasi program CSR PT. SLK dalam dunia pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi Di Kalteng. Penandatanganan MoU ditandatangani oleh Rektor UPR Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S bersama Deputi Chief Executive Officer Johannes Boyke Apriadi Nugroho.

PT SKS listrik Kalimantan merupakan pembangkit listrik tenaga uap yang beroperasi dengan kapasitas 2×100 MW yang terletak di Desa tumbang kajuei Kecamatan rungan Kabupaten Gunung Mas.

Keberadaan IPP Kalteng-1 di jaringan Kalimantan merupakan salah satu pembangkit listrik terbesar yang terhubung melalui sistem interkoneksi Kalimantan 150 KV yang menyumbang sekitar 15% atau 200 MW dari total sekitar 1345 MW beban Puncak di sistem interkoneksi Kalimantan. Dengan jumlah ini IPP Kalteng-1 telah menyumbang 70% dari total kebutuhan listrik di Kalimantan Tengah.

Dalam sambutannya, Direktur Johannes Boyke Apriadi Nugroho menjelaskan PT SKS listrik Kalimantan berkomitmen untuk turut serta meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam konsep kolaborasi untuk guru maupun siswa.

Kolaborasi kali ini akan dilaksanakan dengan perguruan tinggi dengan Universitas Palangka Raya dengan bentuk kerjasama antara lain Sosial Mapping, kesempatan magang bagi para mahasiswa, kesempatan kerja bagi alumni, Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang diwujudkan dalam praktisi mengajar penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Tujuannya tentunya kita mengikuti arahan presiden bawa industri dengan dunia pendidikan tidak boleh ada gap yang sangat jauh, maka dari itu kita menjembatani dengan cara kita membuat kerjasama dengan Universitas Palangkaraya untuk melakukan satu kerjasama di bidang Education, Research kemudian Community Development.

Deputi Chief Executive Officer Johannes Boyke Apriadi Nugroho berbincang dengan Rektor UPR Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S disela acara MoU. (foto/Ceta D Cahyo)

Selain itu Johannes menyampaikan, kolaborasi ini bertujuan untuk research berjalan efisien, aman, dan ramah lingkungan, kontribusi untuk masyarakat sekitar dengan cara membuat sosial mapping, mengukur apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sekitar perusahaan baik itu di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Semua kebutuhan tersebut diukur dan difokuskan oleh perusahaan kemudian membuat prioritas berdasarkan kesepakatan.

“Harapannya kita akan bisa memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang mumpuni ketika masuk ke industri kita,” pungkasnya.

Kolaborasi ini disambut baik oleh Rektor UPR Prof. Dr. Ir. Salampak, M.S bahwa tahapan ini merupakan sebuah awal inovasi kolaborasi dalam dunia pendidikan di perguruan tinggi.

“Hari ini kita membuktikan bahwa kolaborasi merupakan kunci utama dalam pendidikan. Kita diperkirakan bahwa akan terjadi bonus demografi pada tahun 2045 akan mempunyai tenaga kerja yang luar biasa. Pendidikan adalah salah satu poin penting untuk menyiapkan generasi-generasi emas itu, jadi dari segi kuantitas terbilang banyak dan segi kualitas terbilang baik, ucapnya.

Salah satunya hari ini,lanjut Rektor, ada MoU dengan PT SKS, ini adalah bagian daripada kita menyiapkan kualitas generasi-generasi penerus kita ke masa depan. Karena sekarang tugas kita semua seluruh stakeholder kita harus menyiapkan generasi-generasi kita menjadi generasi yang tangguh cerdas calon-calon pemimpin bangsa.” beber Salampak.

Salampak menambahkan UPR akan menyiapkan ketenagaahlian dan juga terdapat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

UPR dapat menyiapkan mahasiswa untuk bekerja di lapangan kemudian dengan para dosen yang mempunyai kepakaran sesuai dengan bidang yang dibutuhkan dalam kegiatan research community development, dan Social mapping.

“Kita berharap ke depan UPR juga mampu menyejajarkan diri dengan perguruan-perguruan tinggi yang lainnya. Sekarang perguruan tinggi itu tidak dilihat dari besarnya suatu perguruan tinggi tetapi dilihat bagaimana dia mampu beradaptasi fleksibilitas berinovasi dan bermitra dengan para stakeholdernya.” harap Salampak.

Turut hadir dalam pertemuan Wakil rektor bidang akademik Dr. Natalina Asi, M.Pd., Kepala Biro akademik kemahasiswaan perencanaan Bapak Iring, S.E., M.Si., Ketua Tim  bidang Kerjasama Hagarson, M.Si. Kepala UPT TIK Dr. Vontas Nahan. PhD., Public Affair Divisione Head Maulana Muhammad, CSR Assistant Dorothea Sthallhani Jasi.

Share This Article