Banjir Tanggung Jawab Bersama, Dewan Imbau PBS Berikan Bantuan Sembako Secara Optimal

Dra. Hj. Mariani

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Banjir yang melanda disejumlah daerah di Kalteng memang merupakan banjir musiman yang bisa dari perubahan iklim, kerusakan alam maupun letak geografis dan curah hujan yang tinggi, Banjir yang sebagian merendam pemukiman warga berada di wilayah atau dekat dengan kawasan perusahaan besar swasta yang notabene pemilik areal dan memiliki modal dengan keuntungan besar,hal inilah yang menjadi sorotan anggota dewan agar dalam pemberian bantuan bukan sekedar simbolis dan formalitas belaka namu lebih ke arah bantuan yang memenuhi kebutuhan warga korban banjir seraya menunggu air betul-betul surut.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Hj Mariani memberi apresiasi terhadap langkah dinas penanggulangan bencana karena cepat dan tanggap bergerak turun kelapangan mengecek kondisi banjir serta memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir mulai dari dapil V hingga dapil V .

“Kalau bantuan BPBD itu sudah sesuai harapan masyarakat yaitu berupa paket sembako mulai dari beras, gula, minyak goreng indomie, sarden kopi ya sepaket lah kita sangat bersyukur”, ujar Hj. Mariani.

Namun yang harus kita perhatikan dan kita hanya mengingatkan kepada perusahan besar swasta terutama pihak perkebunan kelapa sawit yang memberikan bantuan kepada masyarakat jangan hanya sekedar formalitas saja, seperti yang terjadi di Antang Kalang lalu masyarakat hanya mendapatkan bantuan kopi dan beras saja .

“Harusnya sembilan bahan pokok, itu malah kopi sachset sebanyak- banyaknya padahal persoalan banjir ini tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah daerah semata investor sawit juga harus peduli “beber Mariani.

Dia juga mengatakan sebenarnya sudah jelas ada dasar yang mengharuskan PBS ini peduli kepada masyarakat itu program CSR nya itu wajib dilaksanakan dengan menyalurkan paket sembako .

“Banjir itu sudah bisa diprediksi setiap tahun pasti terjadi harus nya perusahan juga siap dengan programnya sehingga tidak harus menunggu-nunggu intruksi atasan”, tegas Mariani.

EDITOR:


SUMBER: