Menakar Kesiapan Kalteng Menuju Analog Switch Off

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Dinas Komunikasi Informasi, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) menggelar kegiatan Ngopi Ngobrol Santuy (NNS) yang dilaksanakan di Kopi Jos, Palangka Raya pada Selasa (18/10/2022) malam.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Ilham Busra HB dalam sambutannya menyampaikan, antusias para peserta kegiatan cukup baik.
“Ini tentunya adalah hal yang baik dalam hal memperkuat sinergitas kita antara berbagai elemen. Apa yang kita akan obrolkan adalah apa yang dilaksanakan oleh KPID Provinsi Kalteng salah satunya dalam Undang-Undang Cipta Kerja khususnya membahas Analog Switch Off (ASO), malam ini akan kita diskusikan,” ucap Ilham.
Dia menambahkan, akan dibahas bagaimana manfaatnya ASO dan juga nantinya akan mempersiapkan bagaimana pelaksanaan ASO tepatnya pada bulan November 2022 mendatang akan diberlakukan secara serentak.
Sementara itu Kepala Diskominfosantik Kalteng Agus Siswadi menyampaikan, Indonesia tergolong telat jika dibandingkan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.
“Kalau bicara Kalteng, siap tidak siap harus siap. Supaya bahasanya mudah di masyarakat, kita bisa sampaikan bahwa ASO adalah perubahan dari siaran televisi analog ke digital,” ucap Agus.
Dia menambahkan, ada empat wilayah utama yang akan melaksanakan ASO tersebut diantaranya di Palangka Raya, Pulang Pisau, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur dan dia berharap agar nantinya berjalan dengan lancar, sebelum ke wilayah selanjutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Kalteng Yohanes Freddy Ering, mengatakan bahwa ASO tentunya lebih praktis dan hemat dalam mendapatkan siaran televisi yang lebih baik. Dia juga mengapresiasi kegiatan tersebut karena mampu mengumpulkan berbagai elemen.
“Ini sebagai cara untuk menjembatani ASO agar dapat disosialisasikan ke masyarakat. Apalagi digitalisasi ini bukan hal yang baru, saya rasa ini tonggak penting dalam hal penyiaran.” ucap Freddy.
Dia juga menilai, jika Indonesia terlambat dalam ASO tentunya dapat dimaklumi mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang tidak mudah dalam penerapan suatu sistem. Tentunya hal tersebut harus didukung baik dari segi moril maupun materil.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Komisioner KPID Kalteng, sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Palangka Raya, organisasi Himpunan Mahasiswa (Hima) di Kalteng dan para awak media di Palangka Raya.