Pertamina Jamin Pasokan Gas LPG 3 Kg Aman dan Sesuai HET Ketetapan Pemerintah
Panitia KBR dan Pemkab Gumas Sepakati Konvensi Tumbang Anoi

GUNUNG MAS, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kongres Borneo Raya atau disingkat KBR, sebuah gagasan perhelatan besar yang ramai dibicarakan publik akhir-akhir ini persiapannya bergerak terus. Selasa, (26/4/2022) Panitia Pelaksana KBR telah bertemu dengan Pemkab Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Mewakili Bupati, Sekda Gunung Mas Drs. Yansiterson, MSi dan beberapa pejabat di lingkup Pemkab Gunung Mas mendengarkan langsung paparan dari Ketua Panitia KBR, Bujino A. Salan SH, MH didampingi Sekretaris dan rombongan Panitia KBR.
Dalam paparannya, Panitia KBR menyampaikan beberapa substansi gagasan Kongres Borneo Raya, diantaranya bahwa gagasan ini lahir dari masyarakat Kalimantan yang peduli mengenai masa depan masyarakat, khususnya masyarakat Dayak dan masyarakat Kalimantan secara umum.
“Kami melihat bahwa gagasan pemerintah untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN.red) di Kaltim harus didukung penuh oleh seluruh masyarakat di pulau Kalimantan, dan ada urgensi dalam hal memberikan dukungan ini” ujar Bujino.
Selain itu, para penggagas KBR juga melihat bahwa Perjanjian Tumbang Anoi yang diadakan 128 tahun lalu sebenarnya adalah sebuah momentum persatuan yang masih sangat relevan untuk menyatukan penduduk pulau Kalimantan di masa sekarang.
“Kami yakin semangat persatuan Tumbang Anoi adalah poin penting yang kita butuhkan untuk menyatukan berbagai entitas masyarakat di Pulau Kalimantan saat ini” jelas Bujino.
Gayung bersambut, Pemerintah Kabupaten Gunung Mas melalui Sekda Gunung Mas menyatakan sepakat dengan gagasan ini. Sebagaimana yang sudah direncanakan panitia, salah satu rangkaian KBR adalah diadakannya Konvensi Tumbang Anoi yang akan digelar di lokasi Tumbang Anoi, Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Sekretaris Panitia KBR, Sri Naida juga menambahkan Tumbang Anoi adalah warisan monumental yang layak diusulkan menjadi Cagar Budaya Nasional,
“Bahkan lebih dari itu, Perjanjian Tumbang Anoi juga layak menjadi Cagar Budaya Internasional, sebab diakui oleh masyarakat Dayak di negara tetangga Malaysia dan Brunai,” tambah Sri Naida.
Lebih jauh, Panitia KBR dan Pemkab Gunung Mas bahkan merencanakan kerjasama jangka panjang untuk mewujudkan Tumbang Anoi sebagai salah satu warisan cagar budaya yang diakui secara nasional bahkan internasional.
Kedua pihak akan bekerjasama untuk mengajak beberapa pihak terkait, baik itu Provinsi Kalimantan Tengah, Kemendikbud, Kementerian Eparekraf dan semua pihak untuk membangun Tumbang Anoi tidak hanya sebagai kawasan wisata biasa namun menjadi Cagar Budaya Internasional.
Dalam pertemuan penuh keakraban, Selasa (26/4/2022) tersebut, Panitia KBR dan Pemkab Gunung Mas akan segera menindaklanjuti kesepakatan tersebut dengan beberapa agenda seperti pembentukan tim bersama, surat rekomendasi, dan lain dianggap perlu.
“Kami mengharapkan dukungan semua pihak untuk mendukung Kongres Borneo Raya ini, kami percaya semangat persatuan yang sudah diwariskan melalui Perjanjian Tumbang Anoi dapat mempersatukan kita semua penduduk pulau Kalimantan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.” tutup Bujino kepada Kaltengterkini. (GAR)