Bernilai Sejarah, Betang Singa Kenting Direnovasi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Guntur Talajan, meninjau progres renovasi Betang Singa Kenting di Desa Tumbang Korik Kecamatan Kahayan Hulu Utara Kabupaten Gunung Mas. (foto/ist)

PALANGKARAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Rumah ‘Betang’ bagi suku Dayak tentu memiliki filosopi tersendiri. Bahkan, dibalik kokoh dan tegar berdirinya rumah betang tidak sedikit menyimpan kisah legenda yang turun-temurun. Terutama rumah betang yang memiliki usia sejarah panjang.

Seperti halnya Betang Singa Kenting di Desa Tumbang Korik Kecamatan Kahayan Hulu Utara Kabupaten Gunung Mas, dimana saat ini tengah dilakukan renovasi.

“Betang Singa Kenting memiliki riwayat dan sejarah yang luar biasa bagi leluhur suku Dayak Ot-Danum. Karenanya, Pemerintah Provinsi Kalteng memandang perlu dilakukan renovasi,”kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Guntur Talajan, Sabtu (23/4/2021).

Disela-sela meninjau progres renovasi Betang Singa Kenting tersebut Guntur menjelaskan, renovasi itu dilakukan secara bertahap. Mulai dari bagian atap hingga renovasi fisik betang lainnya. Terpenting tidak mengurangi bentuk filosopi dari betang tersebut.

“Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran didukung DPRD Kalteng melalui Disbudpar juga merenovasi betang lainnya yang ada di Kalteng. Seperti Betang Toyoi, Malahui, Antang Kalang dan Betang Mantaya,”sebutnya.

Pemerintah Provinsi Kalteng tambah Guntur berharap, rumah adat Dayak itu nantinya dapat menjadi pusat edukasi sejarah budaya dan mampu mematik daya tarik kepariwisataan.

Damai, salah seorang tokoh adat yang juga merupakan Camat Damang Batu Kabupaten Gunung Mas menuturkan, Betang Singa Kenting berdasarkan catatan sejarah sudah berdiri sejak dua abad silam. Bahkan mendahului dari berdirinya Betang Damang Batu di Tumbang Anoi.

“Berdirinya Betang Singa Kenting ini menyimpan kisah legenda dari seorang leluhur Dayak Ot-Danum yang diberi gelar Singa Kenting, dimana ia membangun betang dengan mendapat bantuan dari mahkluk gaib. Cerita ini turun temurun,” tuturnya.

Ditambahkan Damai, kini bangunan Betang Singa Kenting telah ditetapkan sebagai ‘Cagar Budaya’ di Kabupaten Gunung Mas, mengingat riwayat dan sejarah panjang bangunan betang, didukung dengan cerita legenda yang menarik menyertai betang tersebut. (ndo)

EDITOR:


SUMBER: