Ini Alasan Penundaan Sementara PTM Terbatas di Pulpis
PULANG PISAU, KALTENGTERKINI.CO.ID
Dinas Pendidikan Pulang Pisau (Disdik Pulpis), Kalimantan Tengah (Kalteng) meyampaikan alasan tim verifikasi pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, Satgas Covid 19 Pulpis, meminta untuk pelaksanaan PTM terbatas diwilayah Pulpis, ditunda sementara.
Hal itu karena ditemukan kelamahan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) keluar masuk murid ke Sekolah.
“Selama kurang lebih 2 minggu berlangsung ujicoba PTM terbatas tim menemukan kelemahan dalam SOP keluar masuk murid di Sekolah. Kelemahan itu dianggap serius oleh tim sehingga meminta Dinas Pendidikan menunda sementara PTM, sambil menunggu tim melakukan evaluasi terhadap masalah tersebut,” ucap Sekretaris Dinas Pendidikan Pulpis Wahyu Jatmiko, Senin (27/09/2021).
Wahyu menjelaskan dalam pelaksanaan PTM Terbatas melalui Surat Keputusan Bersama 4 Menteri telah ditetapkan beberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh sekolah diantaranya kapasitas siswa 50 persen atau dalam satu kelas maksimal 18 orang dengan jarak tempat duduk 1,5 meter.
Selain itu pelaksanaan PTM terbatas juga harus dipenuhi oleh surat izin orang tua atau wali murid, setidaknya dalam satu sekolah ada izin dari wali murid minimal 60 atau 70 persen.
Sekolah juga wajib menyediakan sarana dan prasarana di sekolah yang berkaitan dengan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan serta pamflet protokol wajib. Sekolah juga mengatur SOP keluar masuk murid.
“Tim verifikasi sudah melakukan pengamatan lebih dari 2 minggu, saat ujicoba PTM kemaren. Satu kecamatan kita ambil 12 sekolahan, TK 4, SD 4 dan SMP 4,” kata Wahyu yang juga dipercayai oleh Tim verifikasi PTM Terbatas Pulpis.
Ia menjelaskan dalam SOP Keluar masuk murid telah diatur oleh Sekolah proses tatap muka yang dilakukan per sesi disesuaikan dengan jumlah murid.
Disitu juga telah mengatur jam masuk dan jam pulang per sesi yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mengurangi mobilitas dan kerumunan dilingkungan Sekolah.
“Dilapangan yang kita temui seperti ada orang tua yang sudah mengantar pagi. Padahal sudah ditentukan sesi pertama masuk pukul 07;00 wib. Ada juga anaknya yang ikut sesi kedua diantar pagi. Padahal sesi kedua masuk 08:30 wib, setelah sesi pertama bubar. Akhirnya anak-anak berkeliaran di sekolah,” jelas Wahyu.
Itu yang terjadi saat jam masuk murid, lanjut Wahyu, untuk jam pulang juga terjadi hal yang sama, dimana murid telah selesai melakukan pertemuan di sesi pertama tidak langsung pulang, masih mencari di sekolah.
“Ini yang dianggap penting oleh tim untuk segera dicarikan solusinya. Agar mobilitas dan kerumunan anak-anak di lingkungan sekolah bisa diatasi,” tambah Wahyu.
Ia juga mengungkapkan saat ini, hingga dua minggu kedepan masih menunggu hasil evaluasi dari tim Satgat Covid 19 Pulpis
Setelah itu tim bersama Dinas Pendidikan akan melaporkan hasil evaluasi tersebut ke Bupati Pulang Pisau untuk menentukan keputusan PTM Terbatas diwilayah Pulpis.
“Disdik ini diibaratkan hanya user, kuncinya ada di Satgas Covid 19 yang melakukan penilaian terhadap pelaksanaan PTM terbatas ini. Tapi, pada intinya Disdik selalu melakukan peningkatan mutu pendidikan. Tidak bisa dengan tatap muka, kami akan menggunakan strategi berani dan memikat” tutupnya.
(Pri)