
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Untuk terus mengasah kemampuan dan meningkatkan kapasitas, kompetensi, kinerja, wawasan , inovasi, dan profesionalisme kerja bagi para ASN yang diberikan kepercayaan dan amanah dalam memegang jabatan sekaligus menjadi pimpinan di sebuah Dinas atau instansi pemerintah maka pemerintah provinsi secara khusus menggelar pelatihan peningkatan SDM ASN di lingkup Pemerintah Provinsi. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk gaya kepemimpinan yang fleksibel dan cepat beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada.
Pemerintah provinsi melalui Staf Ahli (Sahli) Gubernur bidang Pemerintahan dan SDM, Suhaemi menyampaikan materi tentang Isu Strategis dan Kepemimpinan Kinerja Organisasi, pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator Gelombang II Provinsi Kalteng Tahun 2023, bertempat di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalteng, Palangka Raya, Jumat (18/8/2023).
Dalam Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Administrator tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Manajerial BPSDM Provinsi Kalteng Ima Kulata, dengan jumlah peserta sebanyak 78 orang lingkup Pemerintah Kalteng dan Kabupaten/Kota.
Dalam ceramahnya terkait dengan Isu Strategis dan Kepemimpinan Kinerja Organisasi, Sahli bidang Pemerintahan dan SDM Suhaemi memaparkan, bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
“Kepemimpinan dapat diterapkan dalam berbagai konteks, baik dalam organisasi, komunitas, politik, atau lingkungan lainnya, dan penting untuk dicatat bahwa tidak ada satu gaya kepemimpinan tunggal yang cocok untuk semua situasi” kata Suhaemi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa pemimpin yang efektif dalam era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), cenderung mengintegrasikan berbagai gaya kepemimpinan tergantung pada tuntutan situasional dan kebutuhan timnya. Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kompleks yang muncul di era VUCA.
“Pada intinya kepemimpinan tidak bisa dengan satu gaya saja karena semuanya bersifat kompleks, tergantung situasi yang ada baik situasi organisasi, lingkungan dan sebagainya yang mempengaruhi” jelasnya.
Demikian juga dengan konsep kinerja, dimana konsep kinerja itu adalah untuk mencapai tujuan organisasi yang diterapkan sebelumnya, untuk melihat bagaimana pencapaian kinerja suatu organisasi, tentunya diperlukan adanya indikator, sedangkan untuk mengukur kinerja organisasi dapat dilihat dari kesesuaian realisasi kinerja dengan standar yang telah ditetapkan.
“Standar kinerja organisasi memberikan informasi tentang target yang harus dicapai oleh suatu organisasi, untuk itu setiap SDM di organisasi harus mengetahui standar kinerja yang ditetapkan” ucapnya.
Sedangkan isu strategis merujuk pada masalah atau topik penting yang mempengaruhi keseluruhan arah dan keberhasilan suatu organisasi, perusahaan, atau entitas lainnya.
“Isu-isu strategis ini cenderung memiliki dampak jangka panjang, dan mungkin memerlukan keputusan dan tindakan strategis untuk menghadapinya, dengan ciri dan sifatnya meliputi beberapa hal seperti relevansi, tingkat kepentingannya, kompleksitas, prioritas dan kontijuitas” sebutnya.
Menurutnya, saat ini isu strategis Kalteng antara lain pengembangan kompetensi ASN Kalteng, kemiskinan dan stunting, Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), pengelolaan sumberdaya (SDA, SDM, SDB), pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor pariwisata, pengembangan pertanian dan perkebunan, penanganan konflik lahan, dan pemanfaatan lahan kosong perkotaan, serta dampak perang terhadap ekonomi Indonesia/Kalteng.