2 Ikonik Terkenal Berada di Kawasan Bersejarah, Jembatan Kahayan Segera Dilengkapi dengan Water Front City

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Untuk terus melakukan percepatan dan mempromosikan sektor pariwisata unggulan dan destinasi wisata Pemerintah Provinsi terus melakukan renovasi dan pemugaran tempat -tempat yang sering dikunjungi masyarakat dan akan di ubah menjadi ikon terkenal di Kalteng bahkan seluruh Nusantara bahkan ke mancanegara 2 ikon yang sudah familiar bagi masyarakat Kalteng diantaranya Ikon jembatan Kahayan yang akan di kombinasikan dengan Kawasan Tugu Soekarno untuk menjadi 1 kawasan destinasi wisata terpadu dan terintegrasi baik dari sisi sejarah, modernisasi, artistik, seni, budaya dan ekowisata berupa susur sungai Kahayan dan tempat swafoto serta bisa di jadikan tempat pergelaran kesenian daerah dan festival budaya.
Kawasan Tugu bersejarah Tugu Soekarno tempat pemancangan tiang perdana Kota Palangka Raya pada tanggal 17 Juli 1957 oleh Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno menyatu dengan Jembatan Kahayan merupakan salah satu landmark (ikon) Kota Plangka Raya yang diresmikan Presiden ke 5 RI pada tanggal 13 Januari 2022, akan ditata dan dipercantik dengan sentihan modern dilengkapi dengan water front city yang megah.
“Tugu Soekarno yang menyatu satu kawasan dengan Jembatan Kahayan merupakan tonggak sejarah penting bagi masyarakat Kalimantan Tengah, Tugu Soekarno merupakan tempat pemncangan Tiang perdana Kota Palangka Raya oleh Presiden pertama RI Ir. Soekarno, yang saat itu masih hutan Belantara yang menjadi cikal bakal Ibu Kota Provinsi Kaliamntan Tengah saat ini. Sementara Jembatan Kahayan yang menjadi Penghubung 4 Kabupaten DAS Barito dan Gunung Mas diresmikan oleh putri Ir. Soekarno yaitu Megawati Soekarnoputri Presiden ke 5 Republik Indonesia, ini suatu pertalian sejarah yang luar biasa. Jika kita berhenti hanya sekedar bangga saja dengan sejarah tersebut, dia tak kan jadi apa-apa” ungkap Gubernur Sugianto Sabran di Palangka Raya , Senin (15/6/2023)

Ia berpendapat upaya mempercantik kawasan tersebut dengan sentuhan modern, adalah bagian dari upaya melestarikan nilai-nilai sejarah yang begitu membumi.
“Kita akan percantik dan lengkapi dengan water front city dan tampilan yang menarik serta kemegahan lampu hias yang menakjubkan. Hal ini akan sendirinya akan membangun eko wisata dan perekonomian masyarakat akan bergerak. Satu sisi kita lestarikan nilai budaya dan sejarah, sisi lain akan menghasilkan pendapatan daerah melalui pengelolaan pariwisata yang terintegrasi” tambahnya.
Lebih lanjut gubernur mengatakan, sebagai Ibu Kota Provinsi dan sebagai penyangga Ibu Kota Negara Nusantara, wajib mempersiapkan diri dari segala aspek, Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi haruslah memiliki kelebihan dan keunggulan, diantaranya membangun landmark (ikon) yang yang dikenang dan abadi, perpaduan antara Sejarah, Budaya dan Pariwisata, serta kearifan lokal.
“Pembangunan Ibu Kota Negara sudah di depan mata, provinsi yang beririsan langsung dengan IKN jangan berpangku tangan, kita harus tangkap peluang itu sebagai suatu momentum berbenah. Hasilnya tentu tidak serta merta kita rasakan sekarang, tapi untuk masa datang apa yang kita lakukan akan menjadi kebanggaan anak cucu kita kelak” tandasnya.