Dampingi Gubernur. Leonard: Perbaikan Jalan Akan Rampung Sebelum Puncak Arus Mudik
Inflasi di Kalteng Masih Terkendali

PALANGKARAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Inflasi di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih terkendali yakni di angka 0,28 persen. Hal ini disampaikan Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir dalam arahannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025.
Acara ini digelar di Ruang Rapat Bajakah Lt II Kantor Gubernur Kalteng secara virtual (10/2/2025).
Menurut Tomsi Tohir, inflasi di Kalteng masih berada di bawah kontrol dan tidak ada indikasi inflasi akan meningkat secara signifikan.
“Kita telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi, dan hasilnya cukup memuaskan,” ujarnya.
Tomsi Tohir menambahkan, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus terus bekerja sama untuk mengendalikan inflasi dan memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi.
“Kita harus terus waspada dan siap untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi inflasi,” pungkas Tomsi Tohir.
Menurutnya, Pemerintah Pusat terus memantau inflasi di daerah-daerah dan siap untuk memberikan bantuan jika diperlukan.
“Kita akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa inflasi dapat terkendali dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah, Agnes Widiastuti,mencatat inflasi year-on-year Kalteng pada Januari 2025 sebesar 0,28 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat dari 105,76 pada Januari 2024 menjadi 106,06 pada Januari 2025.
Agnes Widiastuti, menambahkan inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Kapuas sebesar 0,97 persen, sedangkan Kota Palangka Raya mengalami deflasi sebesar 0,15 persen. Agnes menjelaskan kenaikan harga terjadi pada sebagian besar kelompok pengeluaran, terutama kelompok makanan, minuman dan tembakau yang naik 2,98 persen.
Inflasi pada Januari 2025 di Kalteng sebesar 0,28 persen. Inflasi tersebut lebih rendah 0,75 poin dibandingkan inflasi di bulan sebelumnya.
“Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran yaitu makanan, minuman dan tembakau,” katanya saat rilis resmi BPS Kalteng awal bulan Februari.