Ditjen Bangda: Deflasi Agustus -0,03%, di Daerah Jaga Keseimbangan Harga
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen Bangda) Kemendagri Restuardy Daud memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual. Daud mengungkapkan, Indonesia pada bulan Agustus mengalami deflasi -0,03% dibandingkan Juli 2024. Sedangkan inflasi di angka 2,12% lebih rendah daripada Juli di angka 2,13%.
“Andil deflasi bulan ke bulan yaitu dari pendidikan 0,04%, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,03%, transportasi 0,03%. Sedangkan Inflasi tahun ke tahun pada Agustus 2024 (2,12%) lebih turun daripada bulan Agustus 2023 (3,27%),” ungkap Daud. Senin, (9/9/2024).
Sementara itu disampaikan oleh Habibullah, Deputi Bidang Statistik Produksi, Badan Pusat Statistik, Deflasi Agustus 2024 disebabkan komponen harga bergejolak yang mengalami deflasi sebesar 1,24% dengan andil 0,02%. “Adapun komoditas tersebut yaitu bawang merah, daging ayam ras, tomat dan telur ayam ras,” sebutnya.
Dari segi komoditas, Minggu kelima Agustus didominasi cabai rawit di 234 Kab/kota, minyak goreng di 185 kab/kota, dan beras di 124 kab/kota. Akan tetapi pada Minggu pertama September 2024, komoditas minyak goreng naik di urutan pertama namun jumlah kab/kota menurun di 175 daerah. Kemudian disusul bawang merah di 120 kab/kota, serta Daging ayam ras di 120 kab/kota.
Restuardy Daud kembali mengingatkan agar kepala daerah meningkatkan atensinya bagi inflasi sepuluh terbesar maupun deflasi yang terlalu rendah agar seimbang.
“Meskipun sekarang inflasi masih aman, kami harapkan bagi daerah yang inflasinya 10 besar agar mencermati komoditasnya, dan bagi daerah yang mengalami deflasi agar menjaga harga komoditas tetap proporsional. Adapun sepuluh terbesar yakni Papua Pegunungan (5,05%), Sulawesi Utara (4,29%), Papua Tengah (3,74%), Maluku Utara (2,89%), Papua Barat (2,80%), Gorontalo (2,65%), Kepulauan Riau (2,64%), Maluku (2,58%), Jambi (2,50%), Banten (2,45%),” bebernya.
Di Provinsi Kalimantan Tengah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni usai menyimak rakor mengapresiasi kepada TPID Kalimantan Tengah karena sudah berupaya menurunkan angka inflasi.
“Kalteng menempati urutan keempat inflasi terendah nasional dengan angka 1,29% (y-o-y), hal itu membuktikan bahwa TPID telah bekerja keras selama ini. Meskipun inflasi aman, tetapi pengendalian inflasi harus menjadi konsistensi kita bersama agar tetap terjaga,” tuturnya.