Rakor Penyusunan RKPD 2026: Sinkronisasi Perencanaan Wujudkan Prioritas Pembangunan di Kalteng
Masyarakat bisa Cegah Stunting Sejak Dini
KUALA KURUN, KALTENGTERKINI.CO.ID – Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas, Untung J Bangas mengatakan, stunting terjadi disebabkan asupan gizi yang kurang pada masa 1000 hari pertama kehidupan, juga dikarenakan faktor lainnya seperti pola asuh yang juga disebabkan karena 4T yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak.
Maka dari itu diperlukan upaya bersama melakukan percepatan penurunan stunting. Adapun salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan bersosialisasi ke masyarakat di tempat padat penduduk yang rawan terjadinya resiko stunting.
“Pencegahan stunting ini harus dilakukan sejak dini, yakni sejak masa remaja, saat akan menikah, sampai hamil, dan sampai anak di usia 5 tahun. Maka pencegahan ini sangat penting dilakukan sehingga anak yang dilahirkan dalam kondisi sehat dan tidak stunting,” ungkap Untung, Selasa (16/1/2024).
Dijelaskan lebih jauh, gangguan stunting akan terlihat pengaruhnya pada pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Jadi yang pendek belum tentu stunting tapi kalau stunting pasti pendek.
“Kalau dampak stunting pada anak yakni rendahnya kemampuan kognitif/kecerdasan pada anak, anak mudah sakit, lambat dalam mengikuti pelajaran. Serta anak-anak yang stunting akan mengancam masa depan bangsa,” terang Untung.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Gunung Mas, Arnold menjelaskan, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah stunting pada anak yakni, konsumsi makanan yang mengandung protein hewani. Seperti telor, ikan, daging sapi, daging ayam. Selain itu rutin melakukan penimbangan ke Posyandu, dan berikan ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan.
“lASI mengandung zat gizi lengkap dan mudah diserap dengan sempurna. Terutama ASI yang pertama keluar dan berwarna kekuningan atau kolostrum,” tutupnya. (Sip)