OJK Kalteng : Industri Keuangan Selama Tahun 2023 Tetap Stabil

Otto Fitriandy

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah Otto Fitriandy mengatakan dalam pantauan OJK Kalteng perkembangan industri keuangan di tahun 2023 terbilang stabil, hal tersebut ia jelaskan saat temu media bersama komunitas Link (Literasi dan Inklusi Keuangan) Kalteng.

“Secara umum industri jasa keuangan sampai dengan Oktober 2023 kami pantau seluruh sektor jasa keuangan stabil, meskipun adanya dinamika global seperti situasi perang Rusia Ukraina dan konflik di Timur Tengah. Ini menjadi tantangan bagi Industri jasa keuangan bagi debitur bank yang mungkin punya orientasi impor dari negara-negara yang terdampak situasi tersebut,” jelas Otto di Aula OJK Kalteng, Jumat (29/12/2023).

Otto Fitriandy kembali mengungkapkan, secara keseluruhan perkembangan sektor perbankan dari sisi aset, dana pihak ketiga dan kredit menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan terjaga dengan baik. Per Oktober 2023 aset bank umum di Kalteng tumbuh 15,81% year on year, dana pihak ketiganya meningkat 14,77% year on year.

Sisi Kredit di kalteng walaupun sempat pasca covid namun pertumbuhan kredit masih terjaga di angka dua digit rata-ratanya, sementara pertumbuhan kredit nasional pertumbuhan kreditnya di bawah dua digit. “Saat ini Oktober 2023 meningkat 10,74 year on year dengan tingkat kredit bermasalah yang terjaga dengan baik yaitu masih di bawah 5% atau tercatat 1,42%.” Kata Otto.

Kemudian pantauan Sektor kredit bank umum, keseluruhan didominasi oleh lima sektor utama dengan Kredit Konsumsi yang memiliki porsi kredit sebesar Rp17,71 triliun yaitu: rumah tangga termasuk pinjaman multiguna, pertanian, perburuan dan kehutanan, Perdagangan Besar dan Eceran, Pemilikan Rumah Tinggal, yang kelima industri pengolahan.

Tambahnya, ada 5 Kabupaten/Kota penyaluran kredit terbesar di Provinsi Kalimantan Tengah berada pada Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Barito Utara.

“Berdasarkan data, penyaluran kredit pada bank umum masih didominasi pada jenis usaha non-UMKM sebanyak Rp29,79 triliun atau sebesar 65,08 persen dari total penyaluran kredit berdasarkan jenis usaha.” Tambahnya.

selain itu ada pula pemantauan di sektor IKNB (industri keuangan non bank) ada multifinance dan asuransi. Sisi Multifinance masih tergolong baik dengan piutang pembiayaan, per Oktober 2023 itu tumbuh sebesar 7,85% year on year dengan non performing non financy sebesar 1,24%.

“Jadi kalau di perbankan kita menyebutnya NPL (Non performing Loan) tapi kalau di pembiayaan kita menyebutnya Non Performing Financing, ini angka piutang pembiayaan bermasalahnya masih terjaga dengan baik masih di bawah 5%, yaitu 1,24%.”

Terakhir pemantauan di sektor asuransi premi pada tahun 2023 ini di posisi terakhir data Juni terdapat kontraksi sebesar 22,83% year on year. namun kontraksi premi ini juga diiringi dengan turunnya total klaim yang tercatat pada bulan Juni 2023 sebesar Rp138,53 miliar atau turun sebesar -32,34 persen (yoy).

EDITOR:Edwandani


SUMBER: