Wujudkan DRPPA, Peran OJK Berdayakan Ekonomi Perempuan Melalui Produk Literasi dan Inklusi Keuangan

Kepala Perwakilan OJK Provinsi Kalteng, Otto Fitriandy, bersama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Provinsi Kalteng, Linae Victoria Aden saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD) Lintas Sektoral Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Melalui Pemberdayaan Kewirausahaan Perempuan dengan HAPAKAT Membangun DRPPA, (foto/Ceta D. Cahyono)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kepala Perwakilan OJK Provinsi Kalimantan Tengah Otto Fitriandy hadiri Forum Group Discussion (FGD) Lintas Sektoral Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Melalui Pemberdayaan Kewirausahaan Perempuan dengan HAPAKAT Membangun DRPPA, di Aula Bawi Bahalap. Rabu, (8/11/2023).

Kepala OJK Kalimantan Tengah Otto Fitriandy, memberikan gambaran umum tantangan yang harus diperhatikan dalam membangun kewirausahaan pada pemberdayaan perempuan untuk membangun DRPPA. Tantangan tersebut berupa inklusi dan literasi keuangan yang harus ditingkatkan merata.

Indeks literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2022. Literasi keuangan berada di angka 32,73% sedangkan inklusi keuangan di angka 81,30% dua indikator tersebut terdapat kesenjangan sebesar 48,57%

“Maka dari itu sebagai tantangan peningkatan literasi dan inklusi keuangan pada tahun 2024 menargetkan indeks inklusi keuangan sebesar 90% sesuai rapat terbatas di kantor presiden mengenai strategi keuangan inklusif tanggal 28 Januari 2020.” Jelas Otto.

Namun beberapa tantangan yang harus diperhatikan di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu kondisi geografis yang sangat luas serta jarak yang cukup jauh antara Kelurahan maupun kabupaten, kemudian akses internet yang belum merata di seluruh wilayah, akses jasa keuangan dari lembaga Jasa Keuangan formal yang masih sulit di beberapa wilayah, serta tingkat pendidikan dan perekonomian yang masing-masing wilayah Kalteng masih berbeda.

“Tantangan lainnya yaitu literasi dan inklusi keuangan di wilayah perdesaan dan perkotaan sangat berbeda. Indeks literasi dan inklusi di wilayah perkotaan lebih tinggi dibanding pedesaan, serta demografi penduduk yang sangat beragam mulai dari bahasa adat, budaya, suku, agama, ras dan lain-lain turut mempengaruhi inklusi dan titrasi keuangan.

Lanjut Otto, pentingnya literasi keuangan bagi perempuan membuka kesempatan lebih besar untuk memperoleh akses keuangan atau inklusi. Peningkatan jumlah perempuan yang memiliki akses keuangan berkontribusi positif pada pementasan kemiskinan, perempuan yang memiliki akses keuangan cenderung tidak menghabiskan untuk keperluan pribadi tetapi untuk keperluan rumah tangga dan anak.

“Berdasarkan gambaran tersebut, inisiatif OJK dalam meningkatkan literasi keuangan bagi perempuan yaitu adanya materi buku saku calon pengantin terdiri atas 9 topik basic yang terdiri atas pengenalan OJK dan waspada investasi ilegal, perencanaan keuangan, finansial teknologi perbankan, pasar modal asuransi, lembaga pembiayaan, dana pensiun dan Pergadaian.” Paparnya.

Produk ini mengacu pada Calon pengantin akan menjadi orang tua bagi buah hatinya sehingga akan menjadi roll model yang baik dalam mendidik terkait literasi keuangan sejak dini.

Kemudian adanya penyusunan buku seri literasi keuangan formal, buku seri literasi keuangan bagi ibu rumah tangga, bahkan OJK telah menyusun buku seri literasi keuangan formal tingkat PAUD, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi serta OJK bekerja sama dengan World Bank telah menyusun materi edukasi keuangan bagi pengusaha perempuan.

Seluruh materi literasi keuangan dapat diakses dan diunduh melalui situs sikapiuangmu.ojk.co.id. Kemudian sebagai utilitas menghadirkan aplikasi mobile “SIKAPI uangmu” yang dapat digunakan untuk belajar terkait pengelolaan keuangan diantaranya membuat rencana keuangan, kalkulator keuangan, tips dan informasi keuangan.

“Diharapkan produk Aplikasi ponsel ini dapat membantu pengguna untuk menemukan Jasa Keuangan terdekat, yaitu menemukan agen keuangan terdekat, menginformasikan jenis transaksi yang disediakan, menentukan rate untuk sampai kritik yang dipilih.” Tutup Otto.

EDITOR:Hendra. C


SUMBER: