PT SLK Komitmen Berantas Stunting untuk Indonesia Emas 2045

Suasana Capacity Building untuk kader posyandu

GUNUNG MAS, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka mempersiapkan generasi emas 2045, stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak usia dua tahun kebawah di Indonesia. Karena hal tersebut PT SKS Listrik Kalimantan berkomitmen untuk memberantas stunting lewat bantuan susu dan vitamin bagi balita dan lansia di Posyandu Trans Kajuei. Pemberian bantuan ini bersamaan dengan Capacity Building untuk Kader Posyandu untuk memberikan untuk peningkatan kemampuan kader dalam proses memberantas stunting.(22/9/2023).

Komitmen pemberantasan stunting dari PT SLK tidak hanya melalui pemberian susu vitamin bagi anak, tetapi juga menyelenggarakan pelatihan bagi para kader agar memiliki kemampuan mumpuni dalam pengukuran yang dilakukan saat posyandu berlangsung.

Pelatihan tersebut diikuti oleh 50 orang Ibu-ibu Kader posyandu dari Desa Tumbang Kajuei, Trans Kajuei dan Desa Luwuk Lengkuas. Turut hadir juga Direktur PT SKS Litsrik Kalimantan Johanes Boyke A. Nugroho,

“Indonesia sedang dalam bonus demografi di mana penduduk usia produktif akan lebih besar dibanding usia nonproduktif. Sehingga mempersiapkan generasi yang sehat dapat mendukung perkembangan di Indonesia” ungkapnya.

Kasi Pelayanan Ibu Saruyana dari Desa Luwuk Lengkuas juga mengatakan perhatian yang diberikan oleh perusahaan sangat mendukung program dari desa yang juga setiap bulan memberikan makanan tambahan. Kemudian didukung oleh pemberian susu vitamin bagi bayi/balita serta kebutuhan lainnya di posyandu.

Suasana Capacity Building untuk kader posyandu

Materi “Capacity Building untuk Kader Posyandu” diberikan oleh 2 narasumber dari Tenaga Kesehatan di Puskesmas Tumbang Jutuh Livinda, SKM dan Lilis Surtiningsih, S.ST membawakan materi Posbindu, PTM dan Lansia, serta Bayi/Balita. Kemudian 2 narasumber lainnya dari BKKBN memberikan materi tentang Bina Keluarga Balita oleh Ria dan Nopembri, S.Kep

Dalam praktek pengukuran yang dilakukan disesuaikan dengan sub bidang posyandu masing-masing, seperti di posyandu lansia dan posbindu dilakukan tata cara pengukuran tubuh yang benar. Di posyandu balita diajarkan cara mengukur tinggi badan anak yang akurat dan menimbang berat badan. Materi ini diberikan untuk menujang kegiatan posyandu di desa Trans Kajuei dan Desa Luwuk Lengkuas

Sedangkan di pos BKB dan PAUD dilakukan pendampingan pengisian form yang berkaitan dengan pendataan balita, keluarga dan tumbuh kembangnya.

Secara keseluruhan penyelenggara dan peserta berkolaborasi dengan sangat baik dan semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak besar untuk pencegahan stunting secara terintegrasi di kedua desa, ini merupakan salah satu upaya untuk Indonesia emas 2045.

EDITOR:


SUMBER: