BAPENDA : Seluruh Kendaraan Operasional Perusahaan Swasta Wajb Gunakan Plat KH
Amankan Uang Rupiah dan Keasliannya, BI Kalteng Luncurkan Program KALAKAI Terintegrasi Antar Bank

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI CO.ID – Dalam rangka mengamankan dan menjaga keaslian uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, Bank Indonesia terus melaksanakan program berkelanjutan dalam menggaungkan CBP (Cinta, Bangga, Paham Rupiah) demi pelayanan kepada masyarakat khususnya dalam rangka menjaga kedaulatan mata uang Rupiah di Indonesia dan mencegah peredaran uang palsu.
Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan program KALAKAI (Kolaborasi Antar bank untuk Layanan Kas terintegrasi) bekerjasama dengan perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (20/6/2023).
Program KALAKAI diikuti oleh Perbankan di Provinsi Kalteng yaitu Bank Kalteng, BNI, BRI, BTN, Muamalat, Mandiri. Tujuan kerjasama ini adalah dalam rangka melayani Penukaran uang dan edukasi kepada masyarakat tentang CBP. Pelaksanaan program ini dimulai dengan memberangkatkan Bis Kas Keliling menuju tempat keramaian masyarakat sesuai agenda yang ditentukan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalteng, Taufik Saleh dalam sambutannya menyampaikan, program ini untuk berkolaborasi dalam kerja sama antar bank, dan terintegrasi dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Program ini juga melengkapi kegiatan sebelumnya yaitu ekspedisi susur sungai pada Mei lalu.
Program Kas keliling berkolaborasi bersama seluruh perbankan untuk melengkapi program kami dalam melayani penukaran uang dan edukasi masyarakat yang melalui susur sungai pada tanggal 9-10 Mei lalu yang disebut ekspedisi susur sungai, diawali dari sungai Kahayan di Palangka Raya masuk ke Pulang Pisau dan menuju ke Kapuas.
Program KALAKAI sendiri merupakan jangkauan melalui daratan dengan dukungan mobil Bank Indonesia dan dukungan mobil dari perbankan lainnya diharapkan bisa menembus segmen masyarakat yang lebih luas. Tentunya kita tunjukkan untuk pusat-pusat keramaian baik di pasar tradisional maupun pasar modern hingga event keramaian, jelas Taufik.
Lanjut Taufik, kegiatan ini sekaligus sosialisasi CBP (Cinta Bangga Paham) Rupiah dengan edukasi masyarakat untuk betul-betul bisa memahami uang Rupiah yang asli dengan ciri-cirinya, kemudian memahami bahwa rupiah adalah alat tukar yang berdaulat ini NKRI, bahwa rupiah harus diterima di seluruh belahan bumi NKRI dan tidak boleh ada masyarakat yang menolak menerima pembayaran dengan rupiah sebagai cermin kedaulatan RI.
Program ini juga untuk masyarakat agar tidak menjadi korban dari menerima uang palsu. Saat ini peredaran uang palsu di Kalteng berjumlah sedikit. Dari bulan Januari sampai Juni 2023 ditemukan 132 lembar uang palsu, namun hal tersebut tetap menjadi prioritas pantauan sehingga tidak ada lagi uang palsu yang beredar di masyarakat.
“Kita perlu antisipasi untuk tahun politik ini yang mudah-mudahan tidak banyak uang beredar dan uang yang nantinya bisa merugikan masyarakat. Menjelang tahun politik tentu peredaran uang dimungkinkan bertambah karena transaksi pemenuhan aspek pesta demokrasi itu akan menggeliatkan ekonomi seperti mungkin pasang spanduk, bagi-bagi kaos dan seterusnya dan tentu harus diikuti kewaspadaannya jangan sampai uang yang terlibat dalam transaksi pemenuhan aspek pesta demokrasi di dalamnya terdapat uang palsu. Masyarakat harus teredukasi untuk betul-betul memahami uang asli sehingga terhindar dari hal-hal yang merugikan.” harap Taufik.
Kegiatan kas keliling ini akan dilakukan dengan wilayah lainnya di Muara Teweh, Sampit, dan Pangkalan Bun. Kegiatan yang berkaitan dengan Kalakai pengedaran uang dalam bentuk edukasi CBP juga akan diperluas.
“Insyaallah nanti bulan Agustus kita lakukan edukasi CBP ke Kota Sampit Kotawaringin Timur, kegiatan edukasi yang kami namakan programnya bintang juara (belajar tentang sejarah uang) Rupiah, untuk memahamkan masyarakat mengenai uang Rupiah ciri-ciri keasliannya dan berbagai hal terkait cinta bangga dan paham rupiah.
Turut hadir perwakilan dari Bank Kalteng, BNI, BRI, BTN, Muamalat, Mandiri.