BAPENDA : Seluruh Kendaraan Operasional Perusahaan Swasta Wajb Gunakan Plat KH
2.023 Bibit Pohon Ditanam Pada Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional, pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Rapat Koordinasi dipimpin Staf ahli Gubernur bidang Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko di Aula Bajakah Kantor Gubernur, Senin, (15/5/2023).
Dalam kesimpulan, Yuas Elko mengatakan rapat ini dalam rangka dukungan terhadap Hari Konservasi Alam Nasional (HKN) yang direncanakan pelaksanaannya tanggal 8 – 10 Agustus 2023 di Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Tangkiling.
Pada peringatan HKN yang diadakan setiap tahun kali ini diadakan di Kalimantan Tengah tepatnya di taman wisata alam Bukit Tangkiling.
“Kegiatan ini akan dikunjungi oleh Menteri Lingkungan Hidup pada hari puncaknya nanti, sebelum itu dilaksanakan beberapa rangkaian kegiatan, yakni Jambore, Konservasi Alam, Pameran UMKM, dan puncaknya peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.” jelas Yuas.
Sementara, Kepala Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Provinsi Kalteng, Sadtata mengatakan Hari Konservasi Alam ini diadakan untuk membangun spirit masyarakat agar tergabung dalam kegiatan konservasi, kegiatan ini dibuat dengan semangat tersebut juga dengan diadakan lomba-lomba yang disebut “Road To HKN” agar dapat menyentuh emosional masyarakat dalam semangat konservasi alam.
Pemilihan lokasi di taman Wisata Alam Bukit Tangkiling dikarenakan wilayah tersebut merupakan kawasan konservasi kemudian akses yang mudah dijangkau.
“Lomba-lomba yang direncanakan diadakan adalah Jungle Run, lomba Vlog, fotografi, yang semuanya harus disisipi pesan dan nilai-nilai konservasi. Misalnya Jungle Run sambil mengumpulkan sampah, misalnya ketika melihat satwa orang utan dia bisa menceritakan tentang satwa tersebut secara tidak langsung kegiatan-kegiatan tersebut akan menyebarluaskan pesan-pesannya. Serta terdapat rangkaian penanaman pohon yang berjumlah 2.023 bibit sesuai tahun sekarang.” kata Sadtata.
Selain itu, pihak KSDA tengah merencanakan program desa ramah satwa. Beberapa desa di Kalteng ini sudah berkomitmen yang siap menjaga hutan desa yang dimiliki, di dalam hutan desa tersebut terdapat satwa-satwa endemik yang desa-desa tersebut akan dicanangkan sebagai desa ramah satwa pertama. Salah satunya di desa tahawa dan paharangan yang sudah berkomitmen siap menjaga hutan desa.
Desa ramah satwa ini juga akan membuka peluang untuk kesejahteraan masyarakat karena konsepnya Desa berdampingan dengan wilayah satwa, sehingga akan menarik para wisatawan yang ingin berkunjung melihat satwa-satwa setempat yang dapat dipandu oleh masyarakat desa tersebut.
“Sehingga desa yang dikunjungi pun dapat membuka peluang wisata yaitu pendapatan masyarakat setempat melalui tiket masuk hutan desa penginapan Rumah Makan serta fasilitas-fasilitas penunjang desa ramah satwa tersebut serta masyarakat pun berpenghasilan.” Ungkap Sadtata.
Turut hadir kepala OPD atau perwakilan bidang LHK, Dinas perdagangan dan perindustrian, Disbudpar, KSDA serta perangkat daerah bidang terkait.