
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Akibat banyak hilangnya hutan mulai terasa dampaknya. Dimana belakangan ini cuaca panas ekstrem hingga kepada ancaman banjir setiap musim penghujan. Cuaca esktrem yang panas diluar biasanya memang tidak lepas dari kondisi hutan yang sudah menipis.
“Secara akademis memang benar begitu, salah satu dampak dari habisnya hutan adalah pemanasan global ini, “kata Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) M Abadi, Selasa (2/5/2023).
Menurut Abadi, hutan membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Pada saat suatu hutan mengalami kerusakan, maka hal tersebut bisa berakibat terjadinya peningkatan suhu bumi serta perubahan iklim yang ekstrem.
Kondisi ini dijelaskan dia bisa saja semakin parah jika tidak ada formulasi untuk mencegah dan menanggilangi. Salah satu jalan dengan mengembalikan fungsi hutan di daerah hulu. Areal hutan yang kritis harus dilakukan penghijauan dan penanaman kembali oleh pemerintah. Disinggung mengenai solusi lainnya,
Abadi menjelaskan, berdasarkan data World Wildlife (WWF), pada tahun 2020, daerah tropis telah kehilangan lebih dari 12 juta hektar lahan hutan. Penebangan liar, praktik pengelolaan hutan yang buruk, dan perubahan lahan hutan untuk perkebunan berkontribusi pada kerusakan hutan.
Selain itu, untuk di Kotim ideal kawasan hutan yang tersisa minimal 40 persen. Sedangkan 60 persennya digunakan untuk kawasan investasi kehutanan dan perkebunan, termasuk juga permukiman.
Berdasarkan peta 529 Tahun 2012, kawasan hutan di Kotim sebenarnya hutan masih ada sebesar 70 persen. Namun dengan adanya pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit belakangan ini, maka sisanya sekarang tinggal 30 persen dari 1.554.456 hektare, dari total luas wilayah Kotim.
Abadi menambahkan, luasan hutan di wilayah Kotim terancam berkurang jika tidak dilakukan pemeliharaan dan pengawasan yang ketat. Ancaman itu adalah akibat ulah manusia, baik itu pembukaan lahan yang tidak terkendali mau pun akibat bencana alam seperti kebakaran. Termasuk juga perluasan lahan yang dilakukan oleh koorporasi secara besar-besaran.