
PALANGKA RAYA,KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka peningkatan dan distribusi jaringan listrik sampai ke pelosok daerah, PT .SLK selaku pemasok Utama PLN untuk kelistrikan di Kalteng sudah memulai operasionalnya sejak 2020, sebagai mitra PLN sekaligus untuk memperkuat tali silaturahmi terutama saat bulan Ramadhan, Pihaknya menggelar buka puasa bersama dengan insan pers, karena hanya dengan publikasi media lah PT.SLK sebagai perusahaan pemasok listrik bisa dikenal masyarakat dan pemerintah.
Melalui Perwakilan PLTU PT. SLK menggelar acara berbuka puasa bersama dalam rangka ramah tamah yang turut mengundang Media. Acara ini dihadiri oleh beberapa Jurnalis dari Palangka Raya.
Dalam ramah tamah yang disampaikan oleh Maulana Muhammad selaku Public Affair PT. SLK, pihaknya memperkenalkan PT. SLK dan perkembangannya. Berkaitan dengan kegiatan PLTU, PT. SLK (SKS Listrik Kalimantan) yang sudah beroperasi secara komersial sejak bulan November tahun 2020, terhitung sejak saat itu PLTU sudah beroperasi secara komersial dan menyalurkan atau menyuplai listrik kepada PLN.
Ia juga menyampaikan Sesuai dengan PPA yang ada, PT. SLK hanya boleh menyalurkan atau menyuplai listrik kepada PLN, dan tidak boleh langsung ke masyarakat. karena aturannya pada PPA harus menyuplai langsung ke PLN.
“PLTU kami kapasitasnya 2×100 megawatt. Sekarang ini kita sudah masuk di sistem interkoneksi PLN atau jaringannya PLN, akan tetapi kita sebenarnya ada dua line, yang satu di Kasongan dan satunya lagi di Kuala Kurun.” Bebernya.
Dan untuk saat ini jalur transmisi yang sudah diselesaikan oleh PLN yaitu mengarah ke Kasongan, sedangkan ke arah Kuala Kurun masih menunggu jalur transmisinya diselesaikan oleh PLN. PLN berjanji dalam tahun ini bisa menyelesaikan transmisinya. Harapan untuk PLN dapat segera menyelesaikan jalur Kuala Kurun termasuk Kuala Kurun ke arah Puruk Cahu, dikarenakan jika sudah terhubung ke Puruk Cahu itu nanti akan membentuk loop atau lingkaran, Jadi jika suatu saat terdapat gangguan masih dapat dibackup.

Kontribusi PT SLK untuk Kalimantan Tengah sendiri merupakan pembangkit listrik yang paling besar adalah dengan kapasitas 2×100 megawatt. Sampai saat ini ketika masuk ke jalur interkoneksi Kalimantan PT SLK menyumbang 15% dari kapasitas yang diperlukan oleh PLN Sedangkan untuk Kalimantan Tengah PT SLK menyuplai 70% untuk Kalimantan Tengah.
Lebih lanjut ia menjelaskan, PT SLK pada sistemnya sendiri sudah handal dan semua yang sudah ditargetkan oleh PLN mengenai Availability Factor (AF) sudah tercapai. Sehingga PT. SLK sudah dapat dikatakan siap atau mampu. Namun untuk demand terhadap listrik masih sedikit sehingga harus dibagi ke pembangkit-pembangkit lainnya. Besar harapan dengan tumbuhnya investasi dan banyaknya investor menjadikan kebutuhan listrik pun akan semakin besar, jika kebutuhan semakin besar maka PLTU dapat menyalurkan kapasitasnya.
Karena untuk saat ini untuk menyuplai 80% belum sampai, saat ini baru sekitar 77,5% harapannya bisa 85% bahkan harapannya bisa sampai 100%. Walaupun 2×100 megawatt tetapi sebenarnya kapasitas yang terpasang itu adalah 2×115 Megawatt dan juga sudah di tes oleh PLN yang disebut NDC test (Nett Dependable Capacity) test untuk melihat kesesuaian kapasitas PT SLK dan itu akan dilakukan setiap enam bulan sekali. Nanti di bulan Juni dari pihak PLN akan melakukan NDC tes.
“Jadi itulah yang merupakan perkembangan dari PLTU sejalan dengan itu perusahaan juga kepada masyarakat ada program CSR yang tahun lalu ada capacity building yang bekerjasama dengan BPMP provinsi Kalimantan Tengah, sedangkan tahun ini yang bulan Maret kemarin kita ada melakukan training untuk UMKM karena dari pemerintah pusat pun sekarang salah satu yang harus dikembangkan adalah UMKM.”
PT. SLK sudah mulai berkolaborasi dengan pemerintah provinsi dengan Dinas Koperasi dan UMKM bersama-sama bagaimana agar UMKM yang berada di sekitar PLTU juga bisa bersama-sama berkembang Dan harapannya nanti bisa mereka bisa mandiri, bisa menghasilkan produk yang akan menjadi unggulan dari daerah masing-masing.
“Kemudian yang ke depan juga kita inginnya berkolaborasi dengan BPMP lagi untuk beberapa kegiatan, yang kemarin kita tingkat SD dan SMP. Ke depan ini kita rencananya kegiatan untuk di PAUD kita akan strategikan dengan BPMP sehingga nanti komprehensif untuk sumber daya manusia baik untuk yang dari tingkat PAUD, SD, SMP kapasitasnya sudah tercukupi dengan adanya kegiatan-kegiatan yang bersinergi dengan perusahaan.” Tutup Maulana.
Turut hadir Dorothea Sthallhani Jasi selaku CSR Assistant, dan rekan media dari IJTI, PWI KALTENG, KALTENG TERKINI, ANTARA, BORNEO NEWS, HALODAYAK, Radar Sampit, dan Media lainnya.
Perlu diketahui PT SKS Listrik Kalimantan merupakan perusahaan penyedia tenaga listrik yang mengoperasikan IPP PLTU Kalteng-1 berkapasitas 2 x 100 MW di Tumbang Kajuei, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas – Kalimantan Tengah. IPP PLTU Kalteng-1 ini beroperasi secara komersial sejak bulan November 2020.(Humas PT. SKS Listrik Kalimantan)