Keberadaan Pasar Penyeimbang Mampu Jaga Kestabilan Harga, Inflasi di Kalteng Masih Pada Tahap Terkendali

Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo saat menghadiri Rapat koordinasi pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (foto/Ceta D Cahyo)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Keberadaan pasar Penyeimbang sungguh sangat terasa membantu masyarakat meski Keberadaan pasar Penyeimbang hanya bersifat sementara dan periodik untuk mengendalikan inflasi ternyata, pasar penyeimbang mampu mengintervensi pasar, hal ini bagi konsumen akan berdampak positif agar daya beli meningkat, keberhasilan pasar Penyeimbang tidak lain karena suntikan subsidi kepada bahan sembako mampu menjaga stok pangan dan sembako yang sangat dibutuhkan.

Rapat koordinasi pengendalian Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kembali dilaksanakan pada Senin, (17/4/2023) melalui daring di Aula Jayang Tingang kantor Gubernur Kalimantan Tengah. Turut hadir wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo.

Pada rapat tersebut disampaikan oleh Pudji Ismartini Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa bahwa Inflasi di Triwulan I tahun 2023 relatif terkendali. Inflasi dari tahun ke tahun sebesar 4,97% Maret 2023 terhadap Maret 2022. Inflasi bulan ke bulan dari Maret 2023 terhadap Februari 2023 sebesar 0,8%, sedangkan inflasi tahun kalender Maret 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 0,68%.

Komoditasnya menjadi perhatian inflasi berdasarkan kelompok yaitu makanan minuman dan tembakau yang andil inflasi 1,57%, Perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,54%, transportasi 1,64%, informasi komunikasi dan jasa keuangan -0,01%.

“Secara historis kelompok yang biasanya dominan menyumbang andil inflasi pada bulan yang memuat Ramadan dan Idul Fitri adalah kelompok makanan minuman dan tembakau, kemudian kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Sedangkan komoditas yang konsumsi masyarakat pada bulan Ramadan dan Idul Fitri yaitu beras telur ayam ras daging ayam ras daging sapi minyak goreng cabai merah.” Papar Pudji Ismartini.

Wakil Gubernur Edy Pratowo menanggapi hasil rapat yang menerangkan perkembangan inflasi. Berdasarkan indeks perkembangan Harga baik meningkat maupun menurun Kalteng tidak termasuk dalam daftar tersebut.
“Kalteng pun dalam posisi aman tidak ada yang menjadi sampel kenaikan, artinya memang dari beberapa hal yang disampaikan dipaparkan dalam rakor ini kebutuhan itu lebih dipengaruhi oleh bahan bakar, harga tiket, di luar bahan pokok.” Jelas Wagub.

Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah terus memantau dan berupaya dalam mengendalikan inflasi daerah, terlebih lagi menghadapi HBKN Idul Fitri dalam waktu dekat ini.

“Tetapi memang hal ini tidak menjadi semacam hal yang dibiarkan begitu saja, pemerintah provinsi terus melakukan kegiatan yang namanya pasar penyeimbang di semua wilayah Kalimantan Tengah di kabupaten kota, sehingga harapannya ini tetap terjaga dan posisi kenaikan harga pun di beberapa bahan pokok tidak mengalami keloncatan. Maka dari itu pemerintah bersama Satgas pangan kita dari TPID tetap melakukan upaya yang namanya pasar penyimpang untuk menjaga stabilisasi harga” Tambah Wagub.

Sementara itu ditambahkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Ibu Aster Bonawaty bahwa pasar penyeimbang yang dilakukan di wilayah Barat Kalteng telah berjalan lancar, sebanyak 6.500 paket di Pangkalan Bun, Sukamara 3000 paket, Lamandau 2000 serta sampit 10.000 paket.

“Hasilnya dalam distribusi atau pembagian atau penjualan sudah berjalan lancar dan tertib. Untuk pasar penyimbang berikutnya akan diadakan di Kapuas pada satu Kecamatan dan tiga Kelurahan kemudian di Pulang Pisau di Bahaur dan Mantaren. Untuk di Kapuas 10.000 paket dan Pulang Pisau 5000 paket.” tandas Aster.

Turut hadir dalam Rapat Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, serta kepala SOPD Terkait.

EDITOR:Hendra C.


SUMBER: