
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Parkir dadakan mulai bermunculan dan menjamur, mulai dari toko-toko pakaian, perabot rumah tangga/klontongan hingga rumah makan.
Hal ini dimanfaatkan para juru parkir (Jukir) untuk mengais rejeki dengan mengelola parkir disejumlah tempat/lokasi tempat keramaian, khususnya pada bulan puasa dan jelang Hari Raya idul Fitri.
Hal ini yang menyebabkan banyaknya petugas parkir dadakan dan menjamur di tempat-tempat umum, karena banyaknya masyarakat yang berbelanja mencari kebutuhan saat puasa dan hari raya nantinya.
Salah seorang warga, Mustofa mengaku merasa kurang nyaman karena setiap sudut kota dimana ada toko pakaian, warung makan dan sebagainya selalu ada parker, bahkan apotek pun juga ada.
“Sementara petugas parkir tidak pernah memberikan karcis parker resmi, baru-baru ini saya amati yang sebelumnya tidak ada petugas parker, sekarang moment bulan puasa dan menjelang hari raya sudah bermunculan”, ujar kepada wartawan, Rabu (12/4/2023).
Menurutnya, tarif yang mereka berlalukan sebesar Rp2.000 untuk motor, dan Rp 4.000 untuk mobil namun tampa karcis.
Ia menyarankan kepada instansi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan hingga Satpol PP supaya melakukan penertiban terhadap parkir dadakan dan tidak jelas tersebut .
“Saya sebagai orang Sampit malu dengan warga pendatang yang mau berwisata di Kotim, dimana mana ada parkir jangan sampai kotim ini dijluki kota parkir”, tuturnya.
Terpisah, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur H. Buyamin mengatakan, harusnya pemeritah daerah melalui Dinas Perhubungan dan Satpol PP melakukan pengawasan dan perlu adanya penertiban agar petugas parkir tidak melanggar aturan dan tidak merugikan pengunjung.
Apalagi saat Kotim tengah menyiapkan tempat wisata menyonsong libur lebaran, sehingga perlu keamanan dan kenyaman di tempat wisata.
Petugas parker harus terdaftar di Dinas Perhubungan dan harus masuk dalam zona parkir, serta harus memiliki budaya tertib dalam menata dan memungut parkir sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
“Saya minta kepada dinas perhungan segera turun kelapangan guna melakukan penertiban terhadap parkir liar yang tidak jelas tersebut, karena itu dinilai sangat menganggu masyarakat yang sedang mencari kebutuhan untuk puasa hingga lebaran nanti”, jelas Buyamin.