Kapal Wisata Susur Sungai Resmi Dioperasionalkan.Gubernur Minta Jaga dan Rawat Kapal Wisata
Dewan Minta Pemkab Awasi Proyek Pembangunan Biar Berkualitas dan Maksimal

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan dan memiliki azas manfaat maka perlu dilakukan pengawasan agar hasil yang didapat berkualitas dan maksimal.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Abdul Kadir menekankan kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan program pembangunan. Salah satunya adalah memaksimalkan peran pengawasan kegiatan atau proyek pemerintah daerah. Salah satunya untuk mendapatkan program yang berkualitas sesuai dengan perencanaan awal.
“Dalam pelaksanaan pembangunan pemerintah daerah harus benar-benar melakukan pengawasan proses penyelenggaraan program, baik program yang bersifat fisik maupun nonfisik.“ kata Abdul Kadir, Senin (13/11/2022).
Penekanan ini, kata Abdul Kadir merupakan upaya mereka dalam rangka menciptakan pembangunan yang berkualitas dan anggaran yang dikucurkan tidak sia-sia. DPRD mendukung pembangunan asalkan pembangunan ini yang memerhatikan kualitas pelaksanaan sehingga pembangunan fisik ini dilaksanakan tidak secara asal-asalan.
Proyek fisik kerap dikerjakan asal-asalan apalagi jika paket kegiatan ini berada jauh dari pengawasan. Alhasil usia proyek itu tidak akan lama maka masyarakat dan daerah akan dirugikan.
”Karena tidak bisa dipungkiri ukuran program tidak hanya dilihat dari serapan dan realisasi anggaran serta pertanggung jawaban adminitratif saja. Namun secara kualitas dan substansi proses pembangunan harus berhasil guna dan bermanfaat guna bagi masyarakat,” tegas Abdul Kadir.
Pernyataan Abdul Kadir ini sangat mendasar mengingat pelaksanana kegiatan selalu menjelang akhir tahun anggaran. Ada sejumlah persoalan yang dihadapi yakni dari pihak rekanan kerap dihadapkan dengan kondisi cuaca yang hujan dan tidak menentu.
Faktor ini sangat berpengaruh kepada pelaksanaan proyek pemerintah daerah tersebut. Akibatnya ini bisa berdampak kepada pengerjaan proyek asal selesai. Karena dibatasi waktu dan kondisi alam yang tidak memungkinkan maka kualitas kegiatan yang jadi korban.