Poros Jalan Gohong- Bahaur Resmi Selesai, Pemkab Pulang Pisau Beri Apresiasi Ke Gubernur
Anggota DPRD Minta Pemerintah Intervensi Kebijakan Harga di Pasar

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Harga barang dan kebutuhan pokok masyarakat akan selalu merangkak naik, terlebih disaat masa sulit seperti ini dan akan mengakibatkan daya beli berkurang, ditambah pemasukan keuangan yang juga mengalami krisis, namun bila harga-harga yang melambung naik bila tidak segera di tanggulangi dan dicarikan solusinya ,baik melalui intervensi dipasar, atau melakukan aksi pasar murah,dan paket bantuan sembako murah, pasti masyarakat akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan hidup lainnya.
Sekretaris Fraksi Gerindra Juliansyah merasa prihatin terhadap hasil komoditas masyarakat yang tidak sebanding dengan biaya hidup saat ini. Pemerintah memang harus hadir dalam penanganannya melalui kebijakan intervensi di pasar. Meski begitu, harga komoditas tersebut bisa diperbaiki ketika ada industri hilir pengolah barang jadi atau setengah jadi dari karet tersebut.
”Misalkan nanti ketika ada pabrik ban atau pabrik setengah jadi atau permintaan dari sektor usaha jual beli aspal dengan campuran karet, maka saya harapkan harga akan meningkat. Khususnya untuk karet,” katanya. Selasa (20/9/2022).
Begitu pula dengan rotan. Akar persoalan utamanya adalah dilarang ekspor ke luar negeri. Padahal, jika keran ekspor dibuka, harga di tingkat petani akan lebih baik.
”Nah, kalau rotan ini artinya harus revisi aturan larangan ekspor rotan. Dan ini harus dilakukan daerah-daerah yang terimbas,” tegasnya.
Menurutnya, harga jual saat ini, yakni karet, hanya dihargai Rp 500 ribu per kuintal. Begitu juga dengan rotan, harganya berfluktuasi, yakni Rp 400 – Rp 500 ribu per kuintal. Harga itu memang tidak sebanding. Untuk karet, harga idealnya Rp1 juta per kuintal, sedangkan rotan minimal Rp 700 ribu perkuintal.
“Kalau menurut saya, harga idealnya menyesuaikan dengan harga kebutuhan hidup yang terus meningkat selama ini,” pungkasnya.