Agustus Puncak Kemarau, Dewan Imbau Masyarakat Waspada Karhutla

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Memasuki bulan Agustus biasa sudah terjadi cuaca ekstrem dimana musim kemarau menyebabkan udara kering dan panas sehingga mudah baik itu hutan dan lahan mudah terbakar, oleh sebab itu pemerintah dan anggota DPRD Kabupaten mengingatkan semua lapisan masyarakat untuk terus waspada akan bahaya kebakaran lahan dan hutan terlebih di kawasan padat penduduk.
DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Mengingat beberapa hari terakhir, kondisi cuaca cukup panas dan tidak ada curah hujan.
BMKG menyampaikan, Agustus ini merupakan puncak kemarau sehingga rawan terjadi kebakaran, makanya kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan, tidak hanya terhadap kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga kebakaran di daerah permukiman,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim H. Rudianur, Rabu (5/8/2022).
Dirinya mengatakan kewaspadaan terhadap kebakaran, khususnya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla sangat diperlukan. Tujuannya agar ancaman musibah tahunan saat kemarau itu bisa dicegah, maka untuk itulah langkah yang lebih efektif adalah mencegah terjadinya kebakaran. Peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk mencegah karhutla, salah satunya dengan tidak membakar lahan.
“Membakar lahan saat kemarau sangat rawan memicu terjadinya kebakaran lahan yang tidak terkendali. Hal itu bisa menyebabkan munculnya kabut asap, dan dapat menimbulkan dampak luas bagi masyarakat seperti mengganggu kesehatan masyarakat, dunia pendidikan, transportasi dan perekonomian secara umum,” ujar Rudianur.
Politisi Partai Golkar ini juga mengapresiasi langkah pemerintah Kabupaten Kotim yang telah memberikan bantuan alat berat berupa eksavator multi fungsi kepada pemerintah kecamatan. Dari 17 kecamatan yang ada, saat ini bantuan tersebut sudah diberikan kepada 15 kecamatan dan tinggal Kecamatan Baamang dan Ketapang
“Dengan dibagikannya Eksavator multi fungsi itu akan sangat membantu masyarakat dalam membuka lahan sehingga masyarakat tidak lagi melakukannya dengan cara membakaran. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya karhutla akibak dampak pembukaan lahan tersebut,” tutupnya