Senam Pagi Bersama Bangun Kekompakan, Kebersamaan, Loyalitas dan Peningkatan Kinerja
Angka Kemiskinan Di Kalteng Maret 2022 Naik Namun, Masih Terendah Secara Nasional

PALANGKARAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Persentase penduduk miskin pada Maret 2022 di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yakni sebesar 5,28 persen, meningkat sebesar 2,32 persen poin terhadap September 2021 dan Maret 2021.
“Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 sebesar 145,10 ribu orang, meningkat
4,1 ribu orang terhadap September 2021 dan meningkat 5,1 ribu orang terhadap
Maret 2021,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro dalam rilis berita resmi statistik yang dilaksanakan di BPS setempat, Palangka Raya pada Jum’at (15/7/2022).
Dia menambahkan bahwa, persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2021 sebesar 5,08 persen, naik menjadi 5,17 persen pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2021 sebesar 5,23 persen, naik menjadi 5,36 persen pada Maret 2022.
Adapun dibanding September 2021, jumlah penduduk miskin Maret 2022 perkotaan naik sebanyak 0,09 ribu orang (dari 5,08 juta orang pada September 2021 menjadi 5,17
ribu orang pada Maret 2022). Pada periode yang sama jumlah penduduk miskin
perdesaan juga naik sebanyak 0,13 ribu orang (dari 5,23 ribu orang pada September
2021 menjadi 5,36 orang pada Maret 2022).
Sementara itu Garis Kemiskinan pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp 548.816,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 426.914- (77,79 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 121.903,- (22,21 persen).
“Pada Maret 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Kalimantan Tengah
memiliki 4,86 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis
Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 2.667.246-/
rumah tangga miskin/bulan,” lanjut Eko.
Adapun peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan. Besarnya sumbangan GKM (Garis Kemiskinan Makanan) terhadap GK (Garis Kemiskinan) pada Maret 2022 sebesar 77,79 persen. Pada Maret 2022, komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada GK, baik di perkotaan maupun di perdesaan, pada umumnya hampir sama.
Beras dan rokok kretek filter masih memberi sumbangan terbesar yakni sebesar 19,24 persen dan 13,82 persen di perkotaan. Di perdesaan, beras memberi sumbangan sebesar 23,00 persen dan rokok kretek
filter 15,23 persen.
Komoditi lainnya adalah daging ayam ras (6,78 persen di perkotaan dan 5,28 persen di perdesaan), telur ayam ras (4,44 persen di perkotaan dan 3,94 persen di perdesaan), mie instan (3,60 persen di perkotaan dan 3,77 di perdesaan), gula pasir (2,75
persen di perkotaan dan 3,70 persen di perdesaan), bawang merah (2,26 persen di perkotaan dan 2,52 di perdesaan), kue basah (2,13 persen di perkotaan dan 1,98 persen di perdesaan).
“Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, listrik, perlengkapan mandi, pendidikan dan sabun cuci.” lanjut Eko.
Sementara itu, meskipun secara presentase bahwa tingkat kemiskinan di Provinsi Kalteng naik namun, secara nasional Kalteng berada di urutan kelima presentase penduduk miskin dan berada dibawah rata-rata presentase angka kemiskinan di Indonesia yang berada di angka 9,54 persen.
(Ahmad Prianto R.)