Pasar Murah Pertamina Sediakan 1.600 Gas LPG 3 Kg untuk Masyarakat
Stabilkan Harga, Pemprov Kalteng Akan Gelar Pasar Penyeimbang

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dan sejumlah stakeholder dari berbagai instansi vertikal lainnya melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok jelang hari raya Idul Adha.
Adapun pemantauan dilaksanakan pada hari Jum’at (8/4/2022) Pagi, bertempat di pasar Besar, Palangka Raya. Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalteng, Leonard S. Ampung dan Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng Misnawatie dan sejumlah perwakilan instansi/lembaga vertikal lainnya.
Sejumlah komoditas mengalami kenaikan diantaranya cukup signifikan diantaranya daging sapi, bawang merah dan tomat. Terkait dengan hal tersebut, Disdagperin Provinsi Kalteng akan menggelar pasar penyeimbang dalam rangka menstabilkan harga.
“Pasar Penyeimbang merupakan salah satu langkah antisipasi, terkait dengan naiknya harga-harga bahan pokok khususnya. Kita mencoba untuk menyeimbangkan, agar jangan sampai kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi,” ucap Misnawatie.
Dia menambahkan bahwa, kalau dulu pasar penyeimbang dilaksanakan menjelang hari raya atau hari besar keagamaan. Namun, sekarang inflasi terjadi bahkan setiap tahunnya tidak hanya menjelang hari-hari besar saja.
Oleh karena itu, pasar penyeimbang dilaksanakan sepanjang tahun namun dilaksanakan dihari kerja saja, karena pihaknya juga tak ingin terkesan menekan penjual-penjual/pedagang yang ada di pasar.
Pasar penyeimbang akan berlokasi di halaman kantor Disdagperin Provinsi Kalteng, jalan Yos Sudarso, Palangka Raya dengan sejumlah bahan pokok yang dijual diantaranya beras, gula, minyak goreng, daging ayam ras, telur, serta gas LPG 5,5 Kg dan lainnya.
“Kalau dari bahan pokok yang kita subsidi dari pasar penyeimbang sekitar 5 persen saja. Karena kalau kita lebih dari itu, tentunya akan terlalu membebani pemerintah. Jadi kita cari win-win solution saja agar stoknya tetap tersedia.” tutur Misnawatie.
(Ahmad Prianto R.)