Pemprov Kalteng Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok, Sejumlah Komoditas Alami Kenaikan 

Para stakeholder dan Pemprov Kalteng sedang memantau harga bahan pokok di pasar. (Ahmad Prianto R.)

 

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) dan sejumlah stakeholder dari berbagai instansi vertikal lainnya melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok jelang hari raya Idul Adha.

 

Adapun pemantauan dilaksanakan pada hari Jum’at (8/4/2022) Pagi, bertempat di pasar Besar, Palangka Raya. Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Kalteng, Leonard S. Ampung dan Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalteng Misnawatie dan sejumlah perwakilan instansi/lembaga vertikal lainnya.

 

Saat diwawancarai oleh para awak media, Leonard S. Ampung mengatakan bahwa sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan, diantaranya adalah bawang merah.

 

“Bawang merah ini, komoditas yang kenaikannya hampir 50 persen. Dari yang semula Rp. 35.000/kg menjadi Rp. 70.000/kg,” ucap Leo.

 

Dia menambahkan bahwa, kenaikan bawang merah diakibatkan karena pasokannya yang terbatas. Yakni saat ini hanya berasal dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) lain halnya jika ada pasokan dari Brebes Jawa Timur (Jatim), maka harga bawang merah diperkirakan akan turun.

 

Kemudian komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan yakni daging Sapi, dimana sebelumnya berada pada harga Rp. 140.000/kg kini harganya bisa sampai Rp. 170.000/kg. Komoditas lainnya yang mengalami kenaikan adalah tomat, yang sebelumnya di harga Rp. 22.000/kg kemudian menjadi Rp. 25.000/kg

 

Sementara itu untuk ayam ras harganya sudah mulai turun, yang sebelumnya pernah menembus harga Rp 50.000/kg saat ini diharga Rp. 35.000/kg, hal itu dikarenakan pasokannya sudah tercukupi. Selain itu untuk harga komoditas lainnya yakni telur ayam ras Rp. 26.600/kg, cabe Rawit Rp. 100.000/kg, Cabe Keriting Rp. 80.000/kg.

 

“Jadi kita intinya selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait, dalam rangka menjaga harga dan ketersediaan bahan pokok. Selain melakukan pemantauan, nantinya melalui instansi terkait juga akan melakukan pasar penyeimbang.” tutup Leo.

(Ahmad Prianto R.)

EDITOR:Ardi


SUMBER: