Desak Pemerintah Tindak Lanjuti Kelangkaan dan Kenaikan Harga Gas Elpiji Subsid

Ary Dewar

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Menindaklanjuti kelangkaan dan kenaikan harga gas Elpiji subsidi khususnya 3 kilogram, pemerintah harus segera mengambil tindakan. Pasalnya saat ini harga gas elpiji sudah mencapai Rp 50 ribu ditengah-tengah masyarakat.

Anggota Komisi II, DPRD Kotawaringin Timur, Ary Dewar mendesak pemerintah Kabupaten, harga tersebut sudah sangat jauh di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Kenaikan harga ini pun terjadi tidak hanya di Kota Sampit saja namun hingga ke daerah pedesaan, yakni harga mulai dari Rp 30 hingga Rp 35 ribu per tabungnya bahkan di pedesaan  dijual Rp 50 ribu.

“Sudah berkali-kali hal ini diingatkan supaya pemerintah daerah melakukan antisipasi kelangkaaan dan kenaikan terlebih pasca kenaikan non subsidi dilakukan dan ini momen bulan puasa juga mungkin jadi pengaruh kenaikan tersebut. Harus ada pengawasan yang benar-benar dilakukan,” ujarnya, Selasa (12/4/2022).

Menurutnya, perlu adanya regulasi penyaluran gas subsidi yang benar agar tepat sasaran serta tidak melalui agen-agen yang nakal. Misalnya dipedesaan mestinya bisa menggunakan jasa badan usaha milik desa atau koperasi desa. Sehingga penyaluran bisa diawasi.

“Kemudian di Kota ini, agar bisa ditingkatkan pengawasanya di agen-agen, bila mana menjual  terlalu tinggi maka itu wajib ditindak hingga pencabutan perizinannya. Contohnya HET di Kota  pertabung 3 kilo gram itu Rp18.500, kalau dijual Rp22.000 mungkin pengecer bisa menjual Rp 25.000,” ungkapnya.

Ditegaskannya, hal-hal seperti ini wajib diperhatikan karena menyangkut kepentingan masyarakat banyak yang ekonominya kebawah atau kurang mampu. Apalagi pemerintah mengeluarkan gas subsidi ini tujuannya untuk masyarakat kurang mampu.”Kalau harganya tinggi, bukan membantu namanya. Malah masyarakat yang kurang mampu ini menjadi tambah kesulitan,” tandasnya.

EDITOR:Hendra.C


SUMBER: