Tekan Inflasi, Pemkab Diminta Berdayakan Petani Lokal

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam menekan inflasi yang selama ini masih menjadi momok di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), pemkab setempat dinilai perlu melakukan langkah-langkah strategis, diantaranya dengan menyiapkan beberapa opsi untuk pencegahan dini dan jangka panjang.
Hal ini disampaikan langsung anggota Komisi II DPRD Kotim, Syahbana SP. Menurutnya langkah strategis tersebut harus melalui dasar kajian yang diambil dari berbagai referensi di daerah lainnya.
“Setiap tahun kita sudah tahu apa yang menyebabkan mudah terjadinya inflasi ini, misalnya Daging, Telor, Ayam Potong, termasuk Cabai, yang harganya bisa selangit dan terus mengalami kenaikan, itu artinya harus ada upaya pencegahan dini misalnya mengurangi pasokan dari luar dan memberdayakan petani kita,” ungkapnya, Kamis (07/04/2022).
Disisi lain Ketua Fraksi Partai Nasdem ini menejelaskan, dalam halnya menekan kenaikan harga sekaligus memenuhi kuota di Kotim ini, tentunya harus memiliki potensi lahan yang cukup, misalnya lahan untuk peternakan Sapi dan ayam, bahkan ayam petelor, dan menyiapkan lahan pertanian cabai secara khusus melalui BUMD nantinya sehingga SDM bisa diberdayakan dari petani lokal memberdayakan petani lokal.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas pada barang lainnya, nah hal ini yang terjadi di daerah kita, selain kebutuhan akan kuotanya meningkat, harga juga semakin naik, sementara daerah tidak punya opsi untuk menekan hal ini,” Timpalnya.
Menurutnya, selain gas alam, Inflasi juga terjadi akibat dititik beratkan kepada kebutuhan pokok yang terus menerus meningkat jumlah kuotanya. Patalnya kuota tersebut dibarengi dengan kenaikan harga akibat menerima impor dari daerah lain.
“Kita inikan selalu mengharapkan impor dari daerah lain, untuk memenuhi kuota masyarakat atau konsumen di daerah, sementara langkah memberdayakannya masih lemah, untuk itu kami mendorong pemerintah kita untuk lebih serius lagi mengatasi hal ini,” tutupnya.