
SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Kasus gizi buruk dan stanting perlu menjadi perhatian dan penanganan serius dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Tumur (Kotim), mengingat kasus ini di Indonesia masih cukup tinggi.
Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Marianie menekankan kepada Pemerintah Kabupaten Kotim untuk memberi penanganan secara maksimal terkait kasus gizi buruk dan stunting di daerah tersebut.
“Oleh sebab itu fasilitas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan akses terhadap makanan, pola asuh dan pelayanan kesehatan serta meminimalkan segala bentuk malnutrisi,” katanya, Senin (21/3/2022).
Politikus Golkar Kotim ini menyebutkan, jika di Kotim tahun 2021 lalu Kecamatan Teluk Sampit terdapat balita untuk ukuran tinggi badan yang sangat pendek sebanyak 61 balita, gizi pendek sebanyak 113 balita serta gizi pendek dan sangat pendek sebanyak 174 balita atau sekitar 29 persen.
“Sedangkan untuk balita yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Teluk Sampit sebanyak 32 balita, kurang gizi 90 balita maka total balita yang mengalami gizi buruk dan kurang gizi yakni 122 balita atau sekitar 20 persen. Jika melihat data tersebut sebaiknya pemerintah daerah harus lebih serius lagi,” pinta Mariani.
Dia menyakini masih ada kecamatan lainnya yang terjadi serupa. Dia hanya mengambil sampel hanya satu kecamatan di luar Kota Sampit saja masih ada 17 Kecamatan, lainnya yang perlu jadi atensi dan perhatian pemerintah daerah.
“Itu data satu kecamatan saja, kita belum tau kecamatan lain oleh sebab itu dinas kesehatan harus lebih serius lagi dan saya harap ini harus jadi program prioritas nanti,” harapnya.