
PALANGKA RAYA, KALTNGTERKINI.CO.ID – Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang, Wahyu Utomo dalam arahannya menyampaikan bahwa Proyek Stratetgis Nasional (PSN) agar dapat diselesaikan sebelum tahun 2024.
Hal ini dikatakannya pada rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Irigasi dan PSN Food Estate Kalteng TA.2021.
Rapat ini juga dihadiri Staf ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Herson B. Aden secara virtual dari Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (2/2/2022).
Rapat dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Wahyu Utomo. Hadir juga Asisten Deputi Perencanaan, Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tulus Hutagalung.
Lebih lanjut Wahyu Utomo mengatakan, terkait dengan PSN Irigasi, pihaknya menyampaikan cukup banyak tanggung jawab yang diemban dari Kementerian PUPR.
“Kami tetap menginginkan proyek-proyek PSN bisa diselesaikan sebelum Tahun 2024. Untuk Proyek irigasi kriteria penyelesaiannya adalah imponding. Ini yang kami harapkan supaya proyek-proyek yang jumlahnya cukup banyak yakni ada 9 yang sudah kami catat, 8 diantaranya sudah masuk rekontruksi dan ini kita upayakan diselesaikan Tahun 2024”, tutur Wahyu Utomo.
Wahyu berharap melalui Rapat ini, dapat disusun rencana aksi yang terukur sehingga dapat teridentifikasi permasalahannya agar bias dilakukan kegiatan monitoring sejak awal. Wahyu juga berharap 2 proyek ini yaitu PSN Irigasi dan PSN Food Estate dapat diselesaikan secepatnya sehingga capaian dari berbagai proyek PSN bisa dilaporkan ke Presiden RI.
Herson B. Aden saat dalam paparannya menyampaikan terkait progres pelaksanaan intensifikasi Tahun 2020 – 2021 seluas 14.135 Ha, dengan luasan di Kabupaten Kapuas seluas 13.000 ha, realisasi tanam seluas 13.000, luas panen 13.000 Ha, dengan produksi 44.512 ton GKG (produktivitas 3,50 Ton/ha GKG) dan di Kabupaten Pulang Pisau seluas 1.135 ha, realisasi tanam seluas 1.135 ha luas panen 519 Ha (616 ha belum tanam/panen), dengan produksi 2.126 ton GKG (produktivitas 4,09 ton/ha GKG).
Adapun hambatan yang dihadapi yakni terbatasnya Sumber Daya Manusia di kawasan Food Estate. Rencana target ektensifikasi tahun 2022 seluas 20.000 ha, tersedia SID 16.229 ha dan tahun 2022 dianggarkan untuk SID seluas 20.000 ha.
Sementara itu, pelaksanaan ekstentifikasi pada Tahun 2021 seluas 16.643,66 Ha, masih proses persiapan tanam dengan luasan di Kabupaten Kapuas seluas 12.275,96 ha dan di Kabupaten Pulang Pisau seluas 3.874,39, ha. Adapun hambatan yang dihadapi yakni masih tingginya genangan air di lahan, sehingga sebagian belum dilaksanakan penanaman.