Kepala Puskesmas Mengaku Sudah Maksimal Dalam Penanganan Ibu Melahirkan

Pihak Puskesmas Cempaga bersama Anggota DPRD Kotim saat melakukan pertemuan. (foto/mustofa)

SAMPIT, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dihadapan Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati  dan Ketua DPRD Kotim Dra. Rinie serta Ketua Komisi III  Sanidin S.Ag dan Anggota Komisi IV Ari Dewar, Kepala Puskesmas Cempaga, M Saifudin anshari.S.Kep.Ns didampingi Dr. Siti Saudah selaku Penangung Jawab  Ruangan, Anisa Nuraini, A.Md. Keb selaku Kepala Ruangan Persalinan, membatah jika pelayanan yang dilakukan oleh pihaknya mengecewakan pasien pada saat melayani persalinan yang diduga  mengakibatkan ibu dan bayi menjadi korban yaitu sang bayi mengalami patah tangan dan ibu mengalami cidera dibagian intim.

“Kami sudah melakukan tindakan sebagaimana prosedur kesehatan dan memang pada saat pasien masuk ke puskesmas komdisi ibu dan bayi perlu penangan serius, pasalnya anak yang akan dilahirkan tersebut mengalami sunsang atau kakinya yang keluar duluan sehingga dengan kondisi demikian besar kemungkinan terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya itu patah tulang, namun kami sudah berusahan semaksimal mungkin, ” tutur Dr. Siti Raudah.

Sementara Anisa Nuraini Kepala Ruangan Persalinan Pusekesmas Cempaga, menambahkan kejadian patah lengan pada bayi pada saat persalinan berjalan, pihaknya tidak mengetahui jika ada cidera  kendatipun pada saat lahir kondisinya sudah membiru karena air ketubannya pun sudah pecah sebelum dirujuk.

Bahkan pada saat itu, kaki bayi memang sudah mau keluar sehingga kami langsung menanganinya. Kalau harus dirujuk juga ke Sampit dikawatirkan tidak selamat, tapi alhamdulilah dengan kelahiran normal berat 2,9  ibu dan anak selamat.

“Kita mengakui keesokan harinya, baru diketahui ketika bayi badannya panas, kemudian kita cek tangannya terlihat merah dan bengkak. Namun kedua orang tua bayi itu tidak meminta rujukan. Namun kami juga terus melakukan tindakkan medias, bahkan setelah pulang rumahpun, kami datangi rumahnya mengecek keadaanya pasien,” tambah Anisa.

Sementara anggota DPRD Kotim Ari Dewar mengatakan jika hanya mencari pembenaran itu tidak ada habisnya, karena tidak ada yang bakal mengakui kelalaianya.

“Namun saya harap ini menjadi pembelajaran ke depan oleh Bupati dan Wakil Bupati Kotim bahwa perlu adanya evaluasi kepada ASN yang ditugaskan di puskesmas, harus benar-benar orang yang punya rasa tanggung jawab dan rasa empati dan tolong menolong, supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Ini akan jadi perhatian khusus dan cacatan pada Padangan Umum Fraksi Gerindra nantinya untuk Pemkab Kotim,” tutur Ary

Dia juga memastikan akan terus memantau kondisi bayi tersebut yang hingga kini kondisinya berangsur membaik .

“Kondisi bayi berangsur membaik, karena mereka kurang mampu terpaksa berobat kampung dan rawat jalan, kedatipun pada saat itu sempat rawat di rumah sakit karena tidak punya BPJS mereka memutuskan pulang,” ujar Ary Dewar.

EDITOR:


SUMBER: