Pemprov Kalteng Fokus Pembangunan Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat
Dewan Dorong BUMD Segara Diaktifkan dan Susun Personalia
KOTAWARINGIN TIMUR, KALTENGTERKINI.CO.ID – Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),

Juliansyah, menekankan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat segera diaktifkan untuk menggarap potensi usaha di daerah tersebut.
Dia menyebutkan peluang PAD Kotim akan bertambah sangat besar, jika BUMD ini diaktifkan dan diisi kalangan profesional.
“Kita sudah ada BUMD, tapi sampai hari ini progresnya masih belum diketahui. Kami dari DPRD mendorong untuk segera dibentuk personalianya untuk menggarap sektor-sektor yang masih berpeluang untuk digarap oleh BUMD,” kata Juliansyah.
Menurutnya, ada beberapa usaha yang masih berpeluang digarap diantaranya urusan kepelabuhanan, sektor usaha perkebunan, pabrik kelapa sawit dan lain sebagainya.
“Ini sektor yang isinya potensi usahanya cukup besar, kalau digarap. Kalau kita hanya kejar PAD dari sektor yang ada saat ini maka kenaikan PAD kita masih seperti sebelumnya, ” terang Sekretaris DPC Gerindra Kotim tersebut.
Juliansyah mengakui PAD Kotim saat ini masih mampu ditingkatkan lagi. Apalagi dengan menggeliatnya usaha disektor perkebunan. Salah satu yang terus didorong yakni pemerintah daerah memiliki usaha pabrik kelapa sawit. Dengan adanya pabrik kelapa sawit itu akan menampung hasil perkebunan masyarakat.
Meski begitu, Juliansyah mengakui untuk pembangunan pabrik memang menelan biaya besar. Namun hal itu tidak akan sia-sia, jika nantinya pabrik itu sudah operasional.
Disatu sisi masyarakat diuntungkan dan dilain sisi pabrik juga yang dikelola pemerintah diuntungkan, sehingga bisa menyumbangkan pendapatan bagi daerah setiap tahun anggaranya.
“Prospek bagus yang terus kami dorong untuk digarap. Karena kita ini perlu banyak sumber pembiayaan untuk belanja pembangunan kita yang dari tahun ke tahun semakin meningkat ini. Jika kita tidak membuka terobosan baru, maka saya kondisi daerah ini akan terus mengalami kekurangan anggaran pembangunan dan akhirnya banyak sektor yang tidak bisa dibiayai dan dibangun,” tegasnya.