Tiwah” Ritual Suku Dayak yang Terus Diaktualisasikan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Guntur Talajan saat menombak hewan kerbau pada prosesi ‘Tabuh” Tiwah massal di Desa Tumbang Korik Kecamatan Kahayan Hulu Utara Kabupaten Gunung Mas. (foto/ist)

PALANGKARAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Tak bisa dipungkiri yang membangggakan bagi suku Dayak hingga sampai ini, adalah masih terpeliharanya beragam tradisi atau ritual. Upacara ritual Tiwah salah satunya.

Ritual Tiwah selain mampu dilestarikan, juga diharapkan mampu memikat daya tarik di sektor

pariwisata, mengingat dapat menyedot perhatian banyak orang untuk menyaksikan bahkan mengikuti pelaksanaannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Guntur Talajan mengungkapkan, setiap pelaksanaan ritual Tiwah selama ini selalu mampu mengundang perhatian masyarakat luas.

“Bahkan sebelum pandemi Covid -19, setiap pelaksanaan ritual Tiwah banyak mengundang wisatawan manca negara (wisman),” kata Guntur, saat menghadiri pelaksanaan Tiwah massal di Desa Tumbang Korik Kecamatan Kahayan Hulu Utara Kabupaten Gunung Mas, Jumat (22/10/2021).

Ditambahkan Guntur, upacara ritual Tiwah merupakan acara keagamaan umat Hindu Kaharingan yang sejauh ini telah mendapat perhatian dan dukungan pemerintah. Ritual itu selain menjadi acara keagamaan umat Hindu Kaharingan, disisi lain diharapkan bisa memberi pesona daya tarik wisatawan.

“Tentunya apa yang menjadi suatu tradisi dan ritual di Kalteng harus terus diaktualisasikan, didukung dan dijaga,” ujar Guntur.

Ditambahkannya, Kalteng perlu berbangga dimana ritual Tiwah, sejauh ini sudah masuk Calender Of Even (CoE) Kemenpar, sehingga setiap pelaksanaannya selalu mendapat perhatian dan dukungan pemerintah dan masyarakat.

Sementara itu, Simonsius tokoh masyarakat Desa Tumbang Korik menyampaikan, pelaksanaan Tiwah di desa itu berlangsung dari tanggal 23 September dan berakhir 31 Oktober.2021.

“Saat ini tahapan ritual yakni puncak ‘Tabuh’ yang berlangsung dari 22-23 Oktober 2021. Setidaknya disiapkan enam ekor hewan kerbau akan dilakukan prosesi penombakan saat tabuh,” jelasnya.

Perlu diketahui tambah Simonsius, ritual Tiwah merupakan upacara penyucian dan pengantaran roh leluhur ke alam surga bagi umat Hindu Kaharingan. Tiwah merupakan prosesi dikembalikannya roh orang yang sudah meninggal kepada Sang Pencipta atau dikenal dengan Ranying Hattala Langit. (ndo)

EDITOR:


SUMBER: