Jumlah Investor dan Aset Naik Signifikan. Ruth Yendra Indriatmi : Anak Muda di Kalteng Semakin Melek Investasi dan Melirik Masar Modal Indonesia sebagai Alternatif Berinvestasi

KSEI bekerjasama dengan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT KPEI menyelenggarakan workshop untuk wartawan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (foto/ist)

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyelenggarakan workshop untuk wartawan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Penyelenggaraan workshop wartawan dilaksanakan secara virtual, karena masih dalam masa pandemi COVID-19.

Kegiatan ini bertujuan memberikan informasi terbaru dari pengembangan dan pencapaian pasar modal Indonesia, khususnya yang telah dilakukan oleh KSEI.

Berdasarkan data KSEI per Agustus 2021, Provinsi Kalimantan Tengah menempati urutan ke-21dari 34 provinsi di Indonesia berdasarkan total jumlah investor. Dari total jumlah investor di Provinsi Kalimantan Tengah, sebanyak 10.692 (56%) berdomisili di Palangkaraya.

Jumlah investor di Palangka Raya meningkat 63% dibandingkan dengan Agustus 2020 yang sebesar 6.556.

Investor di Palangkaraya didominasi oleh anak muda dengan persentase sebesar 47% yang berusia antara 18 sampai dengan 25 tahun.

Sementara itu, terjadi peningkatan jumlah aset investor di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 40% dari Rp1 triliun pada Agustus 2020 menjadi Rp1,4 triliun pada Agustus 2021.

Kepala Unit Pemasaran Layanan Jasa, Ruth Yendra Indriatmi, mengatakan, “Dari peningkatan jumlah investor dan aset yang dimiliki memperlihatkan bahwa anak muda Kalimantan Tengah semakin melek investasi dan melirik pasar modal Indonesia sebagai salah satu alternatif
berinvestasi.

Bahkan jika melihat jumlah angkatan kerja, maka potensi peningkatan jumlah investor masih sangat besar di Kalimantan Tengah. Hal ini karena jumlah investor baru mencapai 0,6% dibandingkan angkatan kerja di Kalimantan Tengah yang sebesar 1,38 juta.”

Sejalan dengan yang terjadi di Kalimantan Tengah, 58,82% dari total 6,1 juta investor pasar modal Indonesia per Agustus 2021 didominasi oleh usia di bawah tiga puluh tahun yang tumbuh 12,07% dari tahun lalu.

Pertumbuhan jumlah investor pasar modal Indonesia, tentunya harus ditunjang dengan dukungan infrastruktur yang dapat memberikan kenyamanan dan proteksi bagi investor.

Sejak 2009, KSEI sudah meluncurkan fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang berfungsi sebagai sarana pemantauan portofolio investasi pasar modal Indonesia yang terkonsolidasi dalam platform elektronik.

Dengan fasilitas AKSes, investor dapat mengetahui saldo, mutasi, serta posisi akhir portofolio investasinya hanya dengan satu kali masuk (login).

Namun, jumlah investor yang telah memanfaatkan fasilitas tersebut di Provinsi Kalimantan Tengah baru sekitar 15% dari total jumlah investor.

“Untuk itu, kami mengajak perusahaan Efek di Kalimantan Tengah agar mengajak nasabahnya untuk memanfaatkan fasilitas AKSes sebagai sarana pemantauan portofolio investasi pasar modal Indonesia.

Dengan penggunaan AKSes secara rutin, maka perlindungan kepada nasabah menjadi lebih optimal,” urai Ruth.

Tahun ini, terdapat kewajiban pemantauan portofolio investasi bagi investor reksa dana melalui fasilitas AKSes sehingga manajer investasi dan bank kustodian tidak perlu menyediakan laporan
cetak.

Hal ini sesuai dengan ketentuan yang tertuang pada Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 1/SEOJK.04/2020 tanggal 17 Februari 2020 tentang Tata Cara Penyampaian Surat atau Bukti Konfirmasi dan Pelaporan Berkala Reksa Dana Secara Elektronik Melalui Sistem
Pengelolaan Investasi Terpadu.

Pengembangan terkini KSEI adalah platform EASY.KSEI yang telah dilengkapi dengan modul japat elektronik (e-voting) sejak Juni 2021.

Dengan EASY.KSEI, investor dapat menghadiri sendiri pelaksanaan rapat umum pemegang saham (RUPS) secara daring atau memberikan kuasa secara elektronik kepada pihak lain untuk hadir pada RUPS.

EASY.KSEI memberikan kemudahan bagi investor yang harus menghadiri lebih dari satu RUPS pada hari yang sama namun di waktu yang berbeda. Terlebih lagi, lebih dari 36% investor memiliki lebih dari satu saham.

Hingga Agustus 2021, dari 740 emiten saham di pasar modal Indonesia, 721 emiten telah mengadakan 2.104 RUPS yang dihadiri 19.326 investor. Data KSEI juga mencatat bahwa terdapat 423 emiten yang telah menggunakan fitur e-voting dengan 2.206 investor yang menghadiri RUPS secara daring.

Sebagai upaya untuk melaksanakan sosialisasi mengenai penggunaan EASY.KSEI, Kamis, 30 September 2021 jam 16.00 WIB, KSEI akan menyelenggarakan kegiatan webinar dengan tema ‘Ikut RUPS Tanpa Keluar Rumah Dengan EASY.KSEI’.

Ruth mengatakan, dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan semakin banyak investor yang akan memanfaatkan platform EASY.KSEI untuk mengikuti secara daring. Investor yang ingin berpartisipasi dalam sosialisasi tersebut dapat melakukan registrasi pada link bit.ly/SosialisasiEASY atau mengikuti sosialisasi melalui akun YouTube Kustodian Sentral Efek Indonesia. Kegiatan tersebut dapat diikuti oleh para investor secara gratis, paparnya. (dan)

EDITOR:


SUMBER: