
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dampak pandemi covid-19 saat ini sangat memukul kondisi perekonomian bangsa sehingga turut mempengaruhi perekonomian masyarakat. Oleh sebab itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng, berperan aktif dalam rangka mendukung dan mempercepat pemulihan ekonomi di daerah.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng, Otto Fitriandy mengatakan OJK bersinergi dengan berbagai kebijakannya bersama lembaga terkait lainya guna mempercepat pemulihan ekonomi khususnya di daerah sehingga memberikan dampak untuk pemulihan ekonomi secara nasional.
OJK telah melaksanakan berbagai kebijakan dalam pemulihan ekonomi salah satunya mengeluarkan kebijkan pemberian stimulus dalam POJK yakni restrukturisasi kredit bagi pelaku usaha kecil, yang seharusnya berakhir pada Maret 2021, namun diperpanjang lagi hingga Marer 2022.
Berdasarkan data restrukturisasi yang kita pantau, terakhir kemarin grafiknya melandai atau cenderung menurun, artinya kondisi perekonomian masyarakat berangsur membaik, karena sebelumnya pada awal pandemi, perminta restrukturisasi kredit naik signifikan atau meningkat karena cukup memukul kondisi perekonomian masyarakat khususnya pelaku usaha kecil, ungkap Otto Fitriandy pada acara Media Update Silaturahmi Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalteng bersama insan pers dan protokol Pemerintah Provinsi Kalteng, Kamis (6/5/2021).
Lebih lanjut Otto menjelaskan kondisi jasa keuangan pada masa pandemi covid-19 ini, kondisi keuangan masih terjaga, khususnya Kalteng masih dalam kondisi baik.
Disamping itu, OJK bersama pemerintah Kota Palangka Raya dalam hal ini Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin melaunching produk TPKAD Kota Palangka Raya yaitu pojok inklusi keuangan di Kelurahan Kereng Bangkirai. Nantinya setip kelurahan akan ada pojok inklusi keuangan, dimana didalamnya ada agen dari lembaga perbankan dan agen Laku Pandai, termasuk stokist dari UMKM yang ada di sekitar kelurahan tersebut.
Pojok Inklusi ini nantinya akan ada di setiap kelurahan di kota Palangka Raya, bahkan diharapkan nantinya ada setiap kabupaten se Kalteng. Tujuan pojok inklusi ini adalah guna memudahkan masyarakat mendapatkan informasi maupun akses keuangan yakni di perbankan maupun lembaga jasa keuangan atau lembaga pembiayaan lainya.
Pojok Inklusi ini juga bisa membantu para pelaku usaha kecil mikro. Dimana saat ini pemerintah telah memberikan bantuan usaha prodiktif sebesar Rp1,2 Juta, bagi masyarakat yang belum mendaftar bisa mendatangi dan mendaftarkan diri di Pojok Inklusi tersebut, para pelaku usaha kecil juga bisa mendapatkan informasi mengenai industri jasa keuangan maupun akses pembiayaan, jelasnya.
Kemudian menurut Otto, salah satu program TPKAD Kota Palangka Raya yakni menjadikan Kelurahan Kereng Bangkirai sebagai desa wisata yang dikelola oleh industri jasa keuangan. OJK berharap kepada pelaku industri jasa keuangan agar tidak hanya menghimpun dana dan menyalurkan kredit saja, tapi juga membangun suatu ekosistem yang mampu mengangkat ekonomi masyarakat sekitar sehingga memberikan kontribusi positif bagi pembangunan di daerah.
Disamping itu, di Kabupaten Sukamara juga ada program sektor ekonomi unggulan yakni budidaya udang Vaname, hanya memang belum terbentuknya TPKAD, namun dalam waktu dekat ini akan segera dibentuk TPKAD Kabupaten Sukamara.
“Kemarin kami OJK bersama Bank Kalteng melakukan pertemuan dan mengundang pembicara dari perusahaan untuk hadir mempresentasikan bagaimana cara budidaya udang Vaname dengan benar , bagaimana cara pemeliharaan, perawatanya, pengelolaan bisnis hingga pemasaran dan lain sebagainya.
“Disana pihak perusahaan juga memberikan pendampingan kepada para petani udang Vaname. Ini yang kami harapkan agar udang Vaname ini menjadi program unggulan TPKAD yang akan segera dibentuk di Kabupaten Sukamara”, terang Otto.
OJK berharap, lanjutnya, hal seperti ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain, dengan mengindentifikasi sektor-sektor ekonomi unggulan yang ada di kabupaten setempat, tentunya harus didukung oleh sektor industri jasa keuangan atau perbankan guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi di daerah masing-masing. (dan)