Bulog Bantu Menjaga Pangan di Bumi Tambun Bungai

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Tengah, Mika Ramba Kendenan

Penulis : Tim Kaltengterkini

PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Setidaknya sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 merebak di negeri ini. Alhasil berbagai bidang kehidupan masyarakat terdampak. Termasuk bidang perekonomian yang turut porak poranda akibatnya.

Terlepas dari kondisi pandemi yang hingga kini belum juga mereda, maka disatu sisi persoalan ketahanan pangan juga menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah pusat hingga pemerintah daerah.

Sementara itu, bukan menjadi rahasia umum manakala bahan pangan memiliki seabrek persoalan. Mulai dari harga komiditas pangan yang melambung tinggi, hingga permasalahan tentang ketersediaan stok pangan.

Terlebih pada saat menghadapi atau tibanya hari-hari besar keagamaan seperti puasa Ramadan dan hai raya Idulfitri dimana permasalahan bahan pokok alias bapok kerap mengalami kenaikan signifikan. Bahkan bisa disebut kenaikannya “gila-gilaan” terjadi.

Kondisi inipun dirasakan di Kota Palangka Raya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, dimana komoditas seperti daging baik ayam dan sapi kerap menjadi “barang mewah” dalam beberapa pekan. Kenaikan harga pun akan diikuti komoditas lain seperti bumbu dapur, hingga bahan pokok penunjang lainnya. Sebut saja cabai yang harganya sebagian masih berada di atas Rp 100 ribu per kilogram.

Sementara itu pada sisi lain, berbagai permasalah bisa saja timbul menambah seabrek permasalahan ketahanan pangan. Mulai dari faktor cuaca, hingga kebijakan pengetatan keluar masuk moda transportasi yang bisa saja mengganggu pasokan dan pendistribusian bahan pokok untuk ketahanan pangan.

Merangkak naiknya berbagai bahan pokok ini tentu tidak diinginkan. Ibaratnya, jangan sampai puasa Ramadan di masa pandemi Covid-19 ini malah mempersulit masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan akibat lonjakan harga dan keterbatasan stok barang.

Nah, oleh karena itu pula pemerintah harus kembali mengambil langkah-langkah strategis yang tepat dalam upaya menjaga rantai pasokan bahan pangan dari distributor hingga ke tangan supplier. Namun untuk mewujudkan semua itu,maka lagi-lagi harus didukung langkah strategis melalui kondisional yang terstruktur. Semisalkan langkah strategis yang dimaksud yakni melalui cadangan pangan.

Cadangan pangan yang dimaksud adalah upaya dari pemerintah untuk menyokong ketahanan pangan yang sudah dimiliki. Pemerintah kota dan kabupaten memiliki komoditas tanaman yang dinilai surplus dan dapat dimanfaatkan.

Ataupun, cadangan pangan yang sengaja disimpan untuk mengantisipasi kenaikan harga saat menghadapi berbagai dinamika. Terutama di masa pandemi saat ini.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) sebagai kepanjangan tangan pemerintah, sejauh ini menjadi andalan dalam hal pendistribusian bahan pangan maupun menjadi penyerap dan penyedia sumber-sumber ketahanan pangan.

Seperti halnya Perum Bulog Regional Kalimantan Tengah yang memastikan menjamin ketahanan pangan di wilayah provinsi tersebut. Hal tersebut didukung dengan ketersediaan stok beras sebanyak tujuh ribu ton untuk delapan bulan ke depan.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Tengah, Mika Ramba Kendenan mengatakan, meski penyerapan hasil panen padi di Kalteng tidak begitu besar, yakni meliputi Kabupaten Kapuas dan kabupaten Kotawaringin Timur, namun stok beras masih mencukupi. Termasuk diantaranya untuk memenuhi ketersediaan dan permintaan masyarakat di bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri.

“Stok beras aman, baik untuk Ramadan dan lebaran nanti, maupun setelahnya. Setidaknya aman dalam delapan bulan kedepan,” ungkapnya kepada tim wartawan Kaltengterkini.co.id .

Perlu diketahui kata Mika, adanya penyerapan beras produksi petani lokal oleh Bulog Divre Kalteng, telah mengacu pada spesifikasi yang telah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 5 tahun 2015.

Selain beras, Mika memastikan pula untuk ketersediaan stok daging beku juga aman dan cukup selama Ramadan dan Idulfitri di tahun 2021 ini. Setidaknya stok daging beku masih ada sekitar 18.290 kilogram.

”Pasokan daging beku akan di datangkan secara bertahap dari Jakarta. Ini semua tidak lain untuk memenuhi kebutuhan daging saat Ramadan maupun menjelang hari raya Idulfitri,” tambahnya.

Terlepas dari itu jelas dia, walaupun Bulog hanya mendapat penugasan untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan beras, namun demikian Bulog tetap dituntut untuk membantu memenuhi ketersediaan stok pangan lainnya. daging kerbau beku, daging ayam beku, tepung terigu, minyak goreng, gula pasir, bawang merah dan bawang putih.

Secara umum, tugas dan tupoksi Bulog Kalteng saat ini hanya sebatas dalam hal penyaluran beras serta membantu memenuhi ketersediaan stok pangan lainnya.Namun untuk penyaluran pangan lainnya adalah tetap dilakukan pihak swasta. “Tugas Bulog secara spesifik, hanya menyiapkan pangan sekitar 5-10 persen, sementara sisanya ada pihak swasta,” jelas Mika.

Masih terkait upaya mendukung ketahanan pangan, Bulog Divre Kalteng sebut Mika, pihaknya juga telah memiliki pengadaan komersil namun tidak menjadi stok di gudang dan dipasarkan sesuai pangsa pasar yang telah ada, dengan batas waktu maksimal satu bulan.

 

Bulog bersama Tim Satgas Pangan melakukan pemantauan harga dan ketersediaan kebutuhan bahan pokok di pasar besar Palangka Raya. (foto/tim)

 

 

Gudang Pangan Darurat Hingga Off Taker Food Estate

Berikutnya yang berkaitan dengan ketahanan pangan darurat di Kalteng, maka Bulog Kalteng sebut Mika, juga telah memiliki 17 gudang khusus untuk menyimpan beras. “17 gudang khusus ini masing-masing telah menyimpan beras cadangan yang dipersiapkan untuk sewaktu-waktu disalurkan manakala terjadi bencana alam, seperti banjir dan musibah lainnya,” bebernya.

Adapun 17 gudang khusus untuk menyimpan beras bagi ketahanan pangan darurat di Kalteng tersebut antara lain, gudang khusus di Kota Palangka Raya yakni di Jalan Tjilik Riwut Km 3 dengan kapasitas 2000 ton beras dan Jalan Tjilik Riwut Km 7 dengan kapasitas 1000 ton. Lalu di Kabupaten Gunung Mas dengan kafasitas 500 ton, Kabupaten Kapuas ada dua unit dengan kafasitas 550 ton.

Selanjutnya Kabupaten Kotawaringin Timur ada dua unit dengan kafasitas 4000 ton. Kemudian di Kabupaten Kotawaringin Barat ada dua unit gudang dengan kapasitas 3000 ton, Kabupaten Barito Utara ada dua unit dengan kafasitas 1500 ton serta Kabupaten Barito Selatan ada dua unit gudang dengan kafasitas 1500 ton beras.

Pada sisi lain kata Mika, upaya Perum Bulog Divre Regional Kalimantan Tengah mendukung ketahanan pangan terus berlanjut. Terutama terkait peran Bulog untuk menjadi off taker atau penyerap hasil panen dari Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah.

“Berbagai program Bulog untuk mendukung proyek pemerintah yakni program food estate, terus dipersiapkan,” tukasnya.

Outlet milik Bulog Provinsi Kalteng yang menyediakan berbagai macam kebutuhan beras bagi masyarakat dengan harga terkangkau dan berkualitas baik. (foto/tim)

Pastikan Stok Pangan Cukup

Sebagaimana diketahui pemerintah melarang masyarakat mudik pada lebaran 2021 dan berlaku bagi semua pihak. Hal ini berkaca dari pengalaman sebelumnya dimana membuktikan bahwa mudik dapat meningkatkan kasus infeksi dan kematian akibat virus korona.

Di Kalteng sendiri, maka pemerintah di provinsi itu tegas menghentikan sementara moda transportasi. Baik transportasi laut, udara dan darat, selama 12 hari, yaitu sejak 6-17 Mei 2021, sebagaimana berdasarkan instruksi dari pemerintah pusat.

Lantas bagaimana dampaknya. Sebut saja untuk Kota Palangka Raya, apakah penutupan atau penyekatan arus transportasi dipintu masuk ke wilayah kota tersebut akan berdampak pada suatu perekonomian.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, UMK dan Perindustrian (DPKUMP) Kota Palangka Raya, Rawang, yakin tidak akan ada upaya penimbunan pangan oleh pedagang, sekalipun terjadi persoalan pada transportasi.

“Seperti yang saya katakan, sekalipun pasokan terganggu akibat permasalahan transportasi. Termasuk terkendala akibat cuaca buruk selama seminggu atau empat minggu lamanya, maka ketersediaan stok tetap mencukupi,” ujarnya.

Kenapa demikian sambungnya, tidak lain karena distributor komoditas yang dikelola pemerintah yakni melalui Bulog, sejauh ini masih dapat memastikan ketersediaan sejumlah bahan pangan.

“Distribusi pangan ataupun bahan pokok (bapok) dari Bulog, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu dan daging beku serta komoditas lainnya sejauh ini masih berjalan lancar,” jelasnya.

Disisi lain sambung Rawang, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui DPKUMP akan terus berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) maupun Bulog, guna mengantisipasi ketahanan pangan bagi masyarakat.

Menurutnya, kalaupun saat ini terjadi kenaikan sejumlah komoditas bapok, hal itu lebih dikarenakan tingginya permintaan warga.Terlebih untuk kebutuhan puasa ramadan, sehingga para pedagang menaikan harga, namun masih dalam batas wajar.

“DPKUMP bersama Tim Satgas Pangan dan juga Bulog akan terus memantau pergerakan ketersediaan bapok, jangan sampai terjadi kelangkaan dipasaran,” tukas Rawang.

Kondisi ketersediaan bahan pokok di pasaran di Palangka Raya. (foto/tim)

Bulog Berharap Terbukannya Peluang Pasar Lebih Luas, Bantu Petani

Disamping itu, dalam upaya membantu para petani meningkatkan taraf hidupnya dan tetap kontinyu memproduksi beras dengan kualitas dan mutu yang baik, Perum Bulog Provinsi Kalteng berharap agar semakin terbukaannya peluang pasar yang lebih luas untuk menjangkau masyarakat dan membantu agar produktifitas petani tetap berjalan dan berkelanjutan.

“Kami harapkan beras yang kami salurkan tersebut ada tempat untuk menyalurkannya, artinya ada peluang pasar/market yang bisa menyerap dengan banyak dan secara kontinyu khususnya beras medium, karena kalau terus menyetok beras, tapi tidak terserap atau tersalurkan dengan baik, maka terjadi penumpukan dan berdampak pada kualitas beras”, ungkap Kabulog Provinsi Kalteng, Mika Ramba.

Dikatakannya, dalam setahun target serapan beras Bulog di tahun 2021 ini sebanyak 7.500 ton, saat ini sudah terserap sekitar hampir 20 persen. Sementara tahun 2020 lalu target serapannya 6.000 ton, realisasi serapanya 80 persen (4.800) ton.

Untuk ketahanan pangan di wilayah Kalimantan Tengah stok beras cukup tersedia dan aman khususnya untuk beras medium sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, mengingat harga beras medium ini sangat terjangkau bagi masyarakat.

Menurutnya, harga beras khususnya medium sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp8.600/kg, namun masyarakat ingin dengan kemasan yang bagus (misalkan kemasan 5 kg) agar berasnya awet, makanya kami bikin kemasan tersendiri sehingga harganya menjadi Rp9.050/kg. Harga tersebut masih sangat terjangkau bagi masyarakat.

Untuk menjangkau daerah kabupaten se Kalteng, Bulog memiliki perwakilan gudang di seluruh wilayah Kalteng, antara lain di Sampit, Pangkalan Bun, Buntok, Muara Teweh, Kapuas dan Pulang Pisau. Dengan demikian kebutuhan masyarakat di daerah pedalaman pun, dapat terjangkau melalui perwakilan gudang Bulog di daerah.

“Daerah produksi beras paling banyak, ada di daerah Pagatan (Kabupaten Kotim/Sampit dan Kuala Kapuas. Dua daerah ini merupakan binaan Perum Bulog Provinsi Kalteng yang secara rutin setiap tahun memproduksi beras. Di Pagatan binaan Bulog seluas 100 hektar mampu memperoduksi beras sebanyak 300 ton dan di kapuas 500 ton”, beber Mika Ramba.

Memasuki bulan suci ramadhan dan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, pada saat, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Provinsi Kalteng melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan bahan pokok di pasar besar. Kepala Perum Bulog Divre Regional Kalimantan Tengah, Mika Ramba Kendenan melalui Kepala Bidang Pengadaan Opersional dan Pelayanan Publik, Ahmad Ronny Anwar mengatakan, terkait ketersediaan beras di Palangka Raya ada 450 ton dan dalam perjalanan 250 ton, minggu depan Insyaallah sudah bongkar.

Tapi stok untuk se-Kalteng ada 4.500 ton. Dengan stok segitu se-Kalteng cukup untuk 4-5 bulan, untuk Palangka Raya sendiri cukup untuk 2,5-3 bulan,” jelasnya.

Ahmad Ronny Anwar menegaskan untuk bulan suci ramadhan dan hari raya Idul Fitri stok masih relatif aman. Ia juga mengatakan bahwa stok daging kerbau di Palangka Raya saat ini sebanyak 6 ton, daging sapi 4 ton, daging sapi beku 4 ton, dan daging kerbau beku 4 ton.

“Hari Rabu lusa 24 ton akan masuk se-Kalteng daging kerbau dan minggu depan lagi ada 14 ton daging masuk,” tuturnya.

Untuk harga jual, daging sapi dijual dengan harga Rp. 93.000 per kilogram, daging kerbau Rp. 80.000 per kilogram dan daging ayam beku Rp. 35.000 per kilogram.

Rumah Pangan Kita’ Kepanjangan Tangan Bulog Jangkau Masyarakat

Dalam upaya menjangkau masyarakat, khususnya di kawasan atau pemukiman padat penduduk, Bulog Provinsi Kalteng membentuk Rumah Pangan Kita (RPK) berupa kios kecil yang ditempatkan di rumah-rumah penduduk, RPK ini merupakan kepanjangan tangan yang merupakan member Bulog untuk menyediakan segala kebutuhan beras dengan harga yang terjangku sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah.

Saat ini jumlah RPK di Palangka Raya yang aktif sebanyak 10-15 unit, sebagian ada di Kabupaten Katingan. RPK ini akan terus ditambah hingga ke kabupaten-kabupaten se Kalteng agar memudahkan masyarakat mendapatkan beras denga harga terjangkau namun tetap berkualitas.

Syarat pendaftaran menjadi RPK hanya menyertakan identitas KTP bagi masyarakat yang ingin menjadi member, dengan jumlah maksimal belanja sampai Rp5 juta, sehingga tidak terlalu memberatkan member tersebut.

Disamping itu, Bulog juga menyediakan paket sembako dengan harga terjangkau karena sudah disubsidi. Isinya ada beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, susu kaleng dan sarden dengan harga mulai dari Rp56 ribu, Rp92 ribu, Rp121 ribu bervariasi tergantung kebutuhan masyarakat, bebernya. *

EDITOR:


SUMBER: