Presiden Tegaskan, Kewaspadaan Terhadap Karhutla Tidak Boleh Kendor. Perioritaskan Upaya Pencegahan

JAKARTA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam upaya peningkatan penanganan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun 2021 ini, Presiden RI Joko Widodo menegaskan kepada kepala daerah agar kewaspadaan kewaspadaan terhadap Karhutla Tidak Boleh Kendor.
“Meskipun saat ini di beberapa daerah tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor, namun. Kita harapkan supaya dalam perencanaan pencegahan yang matang, yang detail, sinergi semakin kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif”, tegas Presiden.
Hal ini dikatakan Presiden pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021 yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin, (22/2/2021).
Rakornas ini juga dihadiriWakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib Ismail Bin Yahya. Selain Wagub Kalteng, juga diundang untuk mengikuti Rakornas, diantaranya Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo, Danrem 102/Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto, dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo.
Selain Kalteng, juga ada 3 provinsi yang turut mengikuti Rakornas yakni Riau, Sumatra Selatan, dan Kalimantan Barat.

Dalam Rakornas tersebut seluruh kepala daerah dan jajarannya menerima pengarahan dari Presiden RI Joko Widodo mengenai upaya peningkatan penanganan dan pengendalian karhutla di tahun 2021. Rakornas ini diselenggarakan secara hybrid, yaitu peserta dalam jumlah terbatas hadir langsung di Istana Negara (luring/offline), dan sebagian besar peserta lainnya mengikuti secara daring atau online melalui konferensi video.
Presiden selanjutnya menerangkan, berdasarkan laporan BMKG, tahun 2021 sebagian besar wilayah di Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April, dan La Nina akan masih bertahan hingga semester I ini, serta bulan Mei diperkirakan akan menjadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
“Tapi kita harus tetap waspada, jangan lengah,” ingat Presiden Joko Widodo.
Dijelaskan lebih lanjut, pada bulan Februari Pulau Sumatra diperkirakan berpotensi terjadi karhutla, sementara potensi karhutla di Pulau Kalimantan dan Sulawesi diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga Juli, dan akan mencapai puncaknya di bulan Agustus dan September.
“Kita harus tahu betul puncaknya kapan, sehingga persiapannya apa, dimulai dari sekarang. Planningnya disiapkan, organisasinya dicek betul, sudah bekerja atau tidak, pada saat betul-betul nanti panas, kita sudah siap semuanya,” ungkap Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo selanjutnya menekankan beberapa hal yang harus dilakukan oleh seluruh Kepala Daerah bersama Pangdam dan Kapolda serta jajaran dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Presiden pun kembali mengingatkan menandaskan bahwa hal pertama yang harus benar-benar diprioritaskan adalah upaya pencegahan.
“Sekali lagi prioritaskan pencegahan, jangan terlambat,” pungkas Presiden.
Tampak mendampingi Presiden dalam Rakornas Karhutla di Istana Negara tersebut, antara lain Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud M.D., Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Lebih lanjut, Rakornas Karhutla ini diikuti secara daring oleh para Gubernur, Pangdam, Kapolda, dan Danrem, serta Bupati/Wali Kota dari sejumlah provinsi lainnya, yakni Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. (Biro Adpim//dan)