Pantau Banjir Gandang Barat, BPBD Gandeng DPUPR Pulpis

Banjir Desa Gandang
Ist – Kondisi banjir Desa Gandang Barat, Kecamatan Maliku, Pulpis

PULANG PISAU, KALTENG TERKINI.CO.ID – Dalam rangka mengatasi Banjir yang menimpa Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) beberapa waktu terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat turun lapangan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pulpis Salahudin, saat dikonfirmasi, Kamis (18/02/2021) via WhatsApp.

“Ya personil kita berkoordinasi dengan DPUPR saat ini sudah turun kelapangan selain membantu evakuasi korban, juga untuk mengecek penyebar banjir,” ucap Salahudin.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya banjir yang melanda Desa Gandang Barat itu disebabkan oleh penyumbatan irigasi dan penyempitan beberapa saluran  primer.

Oleh karena itu harapan dengan koordinasi bersama DPUPR Pulpis datan mencegah banjir di Desa tersebut tidak terulang lagi.

“Kita ingin memastikan penyebar banjir. Agar banjir tidak terulang lagi kedepannya,” katanya.

Kalaksa BPBD Pulpis Salahuddin
Ist – Kalaksa BPBD Pulpis Salahuddin

Dikabarkan akibat tingginya intensitas curah hujan sejak Senin (15/2/2021) lalu mengakibatkan sebanyak 250 pemukiman penduduk dari 13 RT atau sekitar 900 jiwa di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau mengalami kebanjiran.

“Ya, mas dari kemaren desa terendam banjir,” ungkap Kepala Desa Gandang Barat Haryono.

Menurut Haryono selain disebabkan oleh curah hujan yang tinggi selama tiga hari berturut-turut, ada penyebab lainnya seperti penyumbatan irigasi di perusahaan perkebunan kelapa sawit serta penyempitan beberapa saluran  primer.

Akibatnya, semua penjuru saluran mengalir ke arah saluran primer di desa setempat.Dikatakan Haryono saat ini ketinggian debit air sudah mencapai 65 centimeter.

“Selain mulai merendam 250 pemukiman penduduk, ada beberapa fasilitas umum juga terendam seperti jalan desa sepanjang satu kilometer, sekolahan baik Sekolah Dasar (SD), PAUD dan TK, tempat ibadah, termasuk lahan perkebunan milik masyarakat seperti perkebunan sawit, perkebunan karet dan lahan palawija ikut terendam,” jelasnya.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, terang Haryono aktifitas masyarakat desa setempat mulai terganggu. Atas nama pemerintah Desa Gandang Barat, dirinya juga memohon kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar dapat melakukan normalisasi saluran primer di desanya sehingga tidak terjadi langganan banjir setiap tahun.

“Kami mohon bantuan dari Bapak Bupati melalui Dinas terkait. Salah satunya dengan melakukan normalisasi saluran primer di desa sehingga tidak terjadi langganan banjir setiap tahunnya,” pintanya.

Terpisah Kapolsek Maliku Ipda Laaser Kristovor membenarkan kondisi banjir saat ini. Bahkan pihaknya terus memantau kondisi banjir yang terjadi yang masih mengenangi rumah warga di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku dan melibatkan seluruh fungsi yang ada di Polsek setempat.

“Debit ketinggian air pada titik terdalam mencapai 60 centimeter dan beberapa fasikitas umum yang mulai tergenang antara lain adalah 10 titik jalan desa, satu sekolah dasar,  PAUD, TK, Mushola, dan lahan perkebunan sawit dan perkebunan karet milik warga,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, pra korban diungsikan di Balai Desa. Sampai saat ini kondisi kamtibmas masih aman dan kondusif di lokasi banjir Desa Gandang Barat.

Apabila intensitas hujan terjadi secara terus-menerus dapat dipastikan debit air terus meninggi dan merendam rumah warga.

“langkah-langkah yg telah di anbil dan dilaksanakan Polsek beserta anggota TNI setempat antara lain, memberikan himbauan kepada masyarakat apabila debit airnya mulai meningkat agar menjaga dan mengawasi anak-anak, agar tidak bermain di sekitar banjir, serta menjaga gangguan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.

(Pri)

EDITOR:


SUMBER: