Gerdayak dukung Korem Gelar Pelatihan Pertanian

 Gerdayak dukung Korem Gelar Pelatihan Pertanian

Ketua Umum DPN Gerdayak Indonesia Yansen Binti bersama Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Purwo Sudaryanto pada pembukaan Pelatihan Pertanian Terpadu Korem 102 Panju Panjung. (foto.Gusto)

Para anggota Gerdayak yang mengikuti Pelatihan Pertanian Terpadu Korem 102 Panju Panjung. (Foto. Guato)

PALANGKA RAYA, kaltengterkini.co.id –
Menindaklanjuti pernyataannya mendukung Program Strategis Nasional Food Estate di Kalimantan Tengah, Gerdayak Indonesia Senin (27/7/2020) mengirimkan sejumlah anggotanya untuk mengikuti Pelatihan Pertanian Terpadu yang dilaksanakan oleh Korem 102 Panju Panjung di Palangka Raya.

“Seperti yang sudah kami nyatakan sebelumnya, Gerdayak mendukung sepenuhnya gagasan pemerintah untuk membangun kawasan Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional di Kalimantan Tengah.

Oleh karena itu, kami memastikan diri untuk berperan aktif, salah satunya mengikuti pelatihan yang diadakan Korem ini,” ujar Yansen Binti selaku Ketua Umum DPN Gerdayak Indonesia kepada awak media saat menghadiri acara pembukaan pelatihan.

Pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Danrem 102 Panju Panjung, Brigjen TNI Purwo Sudaryanto itu melibatkan 200 orang peserta dari berbagai latar belakang, diantaranya anggota TNI, anggota organisasi pemuda Gerdayak, mahasiswa dan masyarakat umum.

“Para peserta Pelatihan Pertanian Terpadu ini sangat beruntung,” ujar Yansen Binti.
“Mereka memperoleh materi pelatihan yang sangat berguna, seperti pengetahuan mengenai pertanian padi lahan basah, budidaya perikanan, budidaya peternakan, hingga pengenalan mesin-mesin dan peralatan pertanian.” tambahnya.

Menurutnya, Gerdayak Indonesia siap memberikan dukungan sepenuhnya untuk mewujudkan program strategis nasional ini.

Dampak dari dibangunnya Lumbung Pangan nlNasional di Kalteng ini akan mendorong lompatan besar dalam percepatan pembangunan perekonomian khususnya di Kalimantan Tengah. Tak heran banyak provinsi lain yang juga menawarkan diri untuk menjadi lokasi program tersebut.

“Oleh karena itu, saya menghimbau seluruh masyarakat Kalteng untuk melihat ini sebagai peluang bagi kita untuk memajukan daerah.”

Mengenai dampak urbanisasi akibat program ini Yansen mengatakan benefitnya lebih besar daripada dampak negatifnya. “Saya rasa tidak ada hal di dunia ini yang tanpa resiko, resiko dari food estate adalah datangnya penduduk baru di Kalteng, baik itu transmigrasi maupun yang datang sendiri karena tumbuhnya perekonomian.

Oleh karena itu, kita harus menyikapinya dengan cerdas dan bijaksana,” terang Yansen Binti.

Menurutnya, persoalan kesejahteraan masyarakat lokal dan masih banyaknya tenaga kerja lokal yang masih menganggur tetaplah harus diprioritaskan untuk diatasi berbarengan dengan program lumbung pangan nasional di Kalteng.

“Kita masyarakat Kalteng harus terlibat langsung dalam program nasional ini, jangan jadi penonton, harus ikut berperan.” tutup Yansen Binti.
(gar)

EDITOR:


SUMBER: