Kota Alami Inflasi 0,32 Persen

 Kota Alami Inflasi 0,32 Persen

PALANGKA RAYA, kaltengterkini.co.id – Selama April 2019, terjadi inflasi di Palangka Raya sebesar 0,32 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 132,56 (Maret 2019) menjadi 132,98 (April 2019). Inflasi di Palangka Raya dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan (1,11 persen), kesehatan (0,44 persen), transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,41 persen), dan sandang (0,36 persen).

Demikian diungkapkan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Yomin Tofri MA didampingi Kepala Bidang Statististik dan Distribusi Bambang, Supriono SSi MM dalam release Berita Resmi Statistik, Kamis (2/4/2019)

Dijelaskannya lebih lanjut, laju inflasi tahun kalender (0,84 persen) dipengaruhi oleh lonjakan kenaikan indeks harga bahan makanan (1,65 persen), makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau (1,19 persen), dan sandang (1,18 persen).

Sementara itu, inflasi tahun ke tahun (3,50 persen) terutama merupakan dampak dari kenaikan indeks harga kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (7,11 persen) dan bahan makanan (4,28 persen).

Sementara di Sampit terjadi inflasi sebesar 0,66 persen atau mengalami kenaikan indeks harga dari 138,61 (Maret 2019) menjadi 139,52 (April 2019). Terjadinya inflasi terutama dipengaruhi oleh melonjaknya indeks harga kelompok kesehatan (1,66 persen) dan bahan makanan (1,57 persen).

Laju inflasi tahun kalender (0,33 persen) juga merupakan dampak dari kenaikan indeks harga kelompok kesehatan (1,96 persen) dan bahan makanan (1,38 persen). Sementara itu, laju infasi tahun ke tahun (4,50 persen) didominasi oleh pengaruh kenaikan indeks harga kelompok
transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan (12,03 persen) dan bahan makanan (3,68 persen).

Selama April 2019, pengaruh komponen harga bergejolak (volatile foods) cukup kuat dalam mendorong kenaikan indeks harga di Sampit (0,40 persen) dan Palangka Raya (0,26 persen). Komponen inflasi inti (core inflation) memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap inflasi di Sampit (0,19 persen) dibandingkan Palangka Raya (0,02 persen).

Begitu pula komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices), yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap inflasi di Sampit (0,07 persen) dibandingkan Palangka Raya (0,04 persen).

Komoditas bawang merah, bawang putih, dan jasa angkutan udara secara kolektif mendominasi andil yang cukup tinggi terhadap inflasi di Palangka Raya dan Sampit.

Komoditas beras juga berkontribusi terhadap inflasi di Palangka Raya (0,10 persen), namun berpengaruh sebaliknya di Sampit (0,04 persen). Sementara itu, tarif listrik dan cabai rawit berkontribusi terhadap potensi terjadinya deflasi di kedua kota. (en)

EDITOR:


SUMBER: