
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial RI kembali menambah jumlah penerima bantuan sosial beras dalam rangka membantu masyarakat terdampak Covid-19 di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk wilayah Kalimantan Tengah, tahap I, bantuan sosial beras tambahan ini sudah didistribusikan sebanyak 1.043.190 kg ke seluruh wilayah Kalteng, sejak Senin ((9/8/2021).
Sasaran bantuan sosial beras tambahan ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Non Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 40.997 KPM.
Dengan adanya penambahan ini, maka total KPM di Provinsi Kalteng yang menerima bantuan sosial beras mencapai 145.316 KPM, dengan perincian, sebagai berikut ; KPM BST 57.413 KPM, KPM PKH 46.906 KPM, dan KPM BPNT Non PKH 40.997 KPM.
Setiap KPM akan menerima bantuan beras kualitas medium sebanyak 10 kg, Dengan demikian, jumlah total keseluruhan alokasi beras mencapai 1.453.160 kg.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalteng, Mika Ramba Kendenan kepada wartawan, Jumat (13/8/2021) mengatakan meski demikian, dalam pendistribusian beras tersebut pihak Bulog hanya sampai pintu gudang. Kemudian transporter/penyalurnya yakni PT. POS Indonesia, pihak kantor pos lagi yang mendistribusikannya ke masyarakat penerima.
Dengan demikian untuk pendistribusian ke masyarakat dilakukan oleh PT. POS Indonesia. Di bulog barangmya sudah siap semua dalam kemasan 10 kg, tinggal diangkut oleh transporter, terangnya.
Terkait stok beras untuk wilayah Kalteng dalam beberapa bulan ke depan, lanjut Mika, masih sangat cukup. Pasalnya, bulan Agustus – September ini musim panen beras di sejumlah daerah kabupaten di Kalteng, termasuk kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, sehingga dapat diserap oleh Bulog.
Namun kendalanya saat ini, bulog belum memilik pasar untuk menyalurkan beras. Namun demikian, ke depan ini ada beberapa kabupaten yang siap menyerap dengan menyediakan tempat penyaluran/pasar, seperti pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dan pemerintah Kabupaten Kapuas sudah bertemu dengan bulog untuk membicarakan meknisme pasar tersebut.
Karena beras yang dibeli bulog itu dari petani di kabupaten setempat, ya sudah semestinya pemerintah daerah setempat yang terlebih dulu menyerapnya untuk masyarakatnya terutama beras untuk ASN setempat.
Pihak juga bulog terus menjaga kualitas beras agar ketika sampai ke masyarakat kualitasnya bagus dan terjamin untuk dikonsumsi, terangnya.
Ia menambahkan, bulog juga masih menyediakan daging beku bagi masyarakat yang membutuhkan, sampai sekarang minat masyarakat sangat bagus. “Kemarin baru masuk 14 ton daging beku kerbau, dan dijual seharga Rp80 ribu di outlet-outlet Bulog, habis terserap”, tuturnya. (dan)