
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) turut berpartisipasi dalam pameran pariwisata berskala internasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI).
Acara ini berlangsung dari 2 – 4 Oktober 2024 di Swissotel PIK Avenue, Jakarta.
Pameran yang bertajuk Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) ini bertujuan untuk mempertemukan berbagai sektor pariwisata dan mempromosikan pariwisata daerah kepada pemangku kepentingan internasional.
WITF diakui sebagai pelopor pameran pariwisata Indonesia untuk industri pariwisata dan perjalanan wisata.
Kalimantan Tengah menghadirkan dua tour operator, yaitu Berdodi M. Samuel dari Blue Betang Tour and Travel Adventure serta Ahmad Yani dan Yonathan Philip dari Borneo Hijau Persada Tour and Travel.

Mereka menawarkan paket wisata melalui sistem penjualan Business to Business (B2B), dengan dukungan materi promosi seperti video, brosur, banner, dan presentasi langsung kepada calon pembeli.
Meliani, perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, melaporkan bahwa 143 buyer dari lima benua telah melakukan appointment schedule di booth Kalimantan Tengah. Buyer tersebut terdiri dari tour operator luar negeri, stakeholder pariwisata, serta pembeli pribadi.
“Diharapkan kunjungan turis mancanegara ke Kalimantan Tengah akan meningkat pada tahun 2025. Wisata alam dan budaya adalah andalan kita, dan wisata minat khusus juga gencar dipromosikan oleh tour operator kita di WITF,” ungkap Meliani.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari, menyatakan harapannya agar partisipasi di WITF sejalan dengan misi Gubernur H. Sugianto Sabran untuk meningkatkan pengenalan Kalimantan Tengah di tingkat nasional dan internasional.
“Dengan promosi di WITF, kami menargetkan pariwisata Kalteng dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pelaku usaha, serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” pungkas Adiah.