
PALANGKA RAYA, KALTENGTERKINI.CO.ID – Dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya listrik Khususnya bagi masyarakat yang belum bisa menikmati aliran listrik seutuhnya. Pemerintah Provinsi Kalteng selama tiga tahun terakhir terus melakukan upaya peningkatan pembangunan khususnya pembangunan di bidang kelistrikan untuk membangun dan menyediakan jaringan listrik sampai ke pelosok daerah. Pemerintah Provinsi sendiri melalui Dinas ESDM Provinsi Kalteng, telah memberikan bantuan dengan menyebarkan sebanyak 2.278 unit PLTS yang sudah tersedia dalam bentuk papan panel tenaga Surya beserta kelengkapannya keberbagai desa di wilayah Kalteng.
Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Kepala dinas ESDM, Ir.Vent Christway, ST.,M.Si, memberikan penjelasan terkait keberadaan dan kondisi jaringan kelistrikan yang telah tersedia, baik supply listrik, koneksi jaringan antar wilayah dan kekuatan pasokan listrik di Kalimantan khususnya di Kalteng. Sampai dengan bantuan dari pemerintah provinsi Kalteng kepada masyarakat yang ada di Kabupaten, kecamatan dan desa terpencil.
Ia mengatakan, saat ini, kondisi jaringan kelistrikan Kalimantan Tengah telah interkoneksi dengan sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim, dengan daya yang mampu memasok sebesar 1.858,69 MW. Beban puncak sebesar 1.509,46 MW. Surplus/cadangan daya sebesar 349,22 MW (18,78%).
Jumlah pelanggan di Kalimantan Tengah November 2023 sebanyak 814.348 KK, dengan pelanggan subsidi 285.577 KK (35,07%) dan Non Subsidi 528.807 KK (64,93%). Pemakaian tenaga listrik 1.669,7 GWh dengan daya tersambung 1.207,2 MVA., hingga tanggal 30 November 2023 sudah berdiri 12 SPKLU pada wilayah kerja UID Kalselteng, dan di Kalimantan Tengah terdapat 5 SPKLU, sehingga saat ini pengguna mobil listrik sudah dapat terhubung dari Pangkalan Bun-Kotabaru dan Barabai.
Lebih lanjut ia menjelaskan, rasio desa berlistrik November 2023, PLN telah melistriki sebanyak 1.192 desa/kelurahan dari 1571 desa di 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah, sehingga Ratio Desa Berlistrik PLN 74,35%. Pada tahun 2024 sebanyak 370 desa yang belum terlayani oleh PLN, saat ini dilayani oleh Non-PLN berupa PLTS Komunal, SHS, LTSHE, PLTD Pemda, PLTMH, maupun Swadaya Masyarakat.
” Pada Tahun 2021 tidak ada pembangunan PLTS Tersebar, karena program dan kegiatan ketenagalistrikan mengalami pemangkasan anggaran, berdasarkan Surat Edaran Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 050/35/TAPD/2020 tentang Rasionalisasi Pagu Belanja Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2020, dalam rangka Pencegahan dan Penanganan Penyebaran Covid-19 di Kalimantan Tengah. Hal ini yang membuat anggaran menjadi terganggu dan penanganan untuk kesehatan masyarakat di Kalteng didahulukan ” ungkapnya. Jumat (21/06/2024).
Dalam perjalannya, pada Tahun 2024 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai Proyek Strategis Daerah (PSD) dan Proyek Prioritas Daerah (PPD), yaitu dengan terpasangnya PLTS yang tersebar pada keluarga tidak mampu di 12 Kabupaten 48 Kecamatan dan 158 Desa, sebanyak kurang lebih 20.986 Unit. Kemudian Terpasangnya PJU-TS pada Wilayah Kelompok Masyarakat pada 12 Kabupaten sebanyak 385 Unit. Terpasangnya Instalasi Listrik (BPBL) pada Kelompok Masyarakat Tidak Mampu di 13 Kab/ 1 Kota sebanyak 5500 Rumah Tangga Sasaran (RTS).
“Dalam berbagai upaya pemerintah Provinsi Kalteng, melalui Dinas ESDM terus melakukan peningkatan untuk dapat membantu masyarakat. Hal ini sesuai dengan keinginan dan harapan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng untuk Pembangunan terutama dalam hal penerangan dan kelistrikan di Kalimantan Tengah. Kami terus melakukan evaluasi secara bertahap. Semoga kedepan dapat lebih baik lagi,” kata Kepala Dinas Ir.Vent Christway.
Dalam perencanaan pembangunan Dinas ESDM Provinsi Kalteng melaksanakan kegiatan pembangunan di sektor energi dan sumber daya mineral yang akan dilakukan melalui perencanaan yang sistematis, terpadu dan terarah serta tepat sasaran. Agar apa yang menjadi tujuan dapat dicapai sesuai harapan dengan memperhitungkan sumber daya alam, lingkungan, Iptek serta memperhatikan juga perkembangan global yang tersedia, bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengatakan bahwa, Perencanaan pembangunan kedepan akan tetap menjadikan Program Ketenagalistrikan dan Program Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai program prioritas dalam rangka percepatan pembangunan kelistrikan di Provinsi Kalimantan Tengah. Sampai ke seluruh desa di Provinsi Kalimantan Tengah seluruhnya teraliri listrik. Dengan percepatan program pembangunan ketenagalistrikan dan program EBT ini, diharapkan pada tahun 2025 Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik dapat tercapai 100%, lebih cepat satu tahun dari target RPJMD pada tahun 2026.
“Dalam rangka percepatan pembangunan ketenagalistrikan ini diperlukan dukungan dari seluruh pihak untuk mencapai tujuan Kalimantan Tengah semakin berkah,” tutup Vent.